Kamis, 22 November 2012

(POD )People Of Dream

Sebenernya mah , ini postingan paling gaje kalo menurut gue
Tapi gue merasa pengen banget majang foto-foto ini dan memperkanalkan POD
yaitu sebenernya member-membernya adalah sahabat-sahabat gue sendiri
Gak apa-apa ya, anggap aja intermezzo lah

1. Indah Permata Sari
   (Sahabat gue yang paling dewasa secara Umur) hehehehe,
Dia lahir dibulan Februari, tanggal sengaja gak gue sebutin (menghargai privasi orang lain)
Dia ini sosok yang paling bijak nd dewasa menurut gue, dengan golongan darahnya yang O, emang cocok banget kalo disebut-sebut orang dengan golongan darah ini jadi seorang pemimpin dalam sebuah kelompok.


2. Normalia
Dia lahir dibulan yang sama dengan Indah, hanya berbeda beberapa hari setelah Indah lahir
Dia ini adalah sosok yang sabaaaaarrrrrnya pake BANGET, dengan golongan darahnya yang B, dia ini sosok yang bisa mendengarkan keluhan teman-temannya dengan sangat baik. Dia juga termasuk cuek, walaupun gak sering, tapi rasa setia kawannya patut diacungin jempol ^^


3. Suwarni Resi Pujiyanti
Dia sosok tertua ketiga setelah Indah dan Normalia.... HOHOHOHOHO. Dia lahir dibulan maret dengan golongan darahnya A. Dia sosok yang berkomitmen teguh, dan tipe pekerja keras. Nd selama mengenalnya, gue nd kawan-kawan tau banget dia ga pernah mau ngelanggar sebuah peraturan. Dia termasuk orang yang disiplin dan penasaran sama  hal-hal baru. Rasa solidaritasnya sama teman juga bagus :D


4. Alifa Amelia
Dia lahir dibulan Mei dengan golongan darahnya AB.... Hmpph, mnurut gue dia ini sosok sahabat yang asyik banget... Bawaannya kalo liat muka dia, pengen ngakak terus :D Sesuai dengan desas-desus Sifat Golongan Darah AB, dia ini adalah sosok yang sangat misterius. Dia bisa jadi pelawak dalam suatu waktu tp juga bisa jadi orang yang sangat sangat pendiem. Apa yang ada dipikirannya ya cuma dia dan Tuhan yang tau. Gak banyak yang tau kalo dia lagi marah. Paling cuma FB, Friendster, Twitter, Dia dan Tuhan yang tau :D


5. Mutiara Oktaviani
As you know, guys... That is my name !!! hahahaha... Narsis dikit gak apa-apa lah yaaa
Biar pada tau gitu POD sapa aja :P (kata pembaca : trus penting gitu???)
Bodo amat ah, yang penting gue muncul... Gue lahir dibulan Oktober dengan golongan darah yang sama kaya Alifa yaitu AB... Mau tau kira-kira seperti apa gue? Gak beda jauh kok, sama sist yang bergolongan darah AB diatas :D selebihnya, ya monggoo diliat di profil Blogger gue.




6. Amalia Kusuma Sari
Ini adalah member terakhir sekaligus termuda dalam POD. Dia lahir dibulan Desember, dengan golongan darah B. Dia sosok paling cerdas diantara member POD, hampir semua bidang ia bisa kuasai (asyek bgt bhs gue). Walau[un termuda, tapi pembawaannya gak kalah dewasa dan bijak kayak Indah. Solidaritasnya juga sama seperti Normalia, harus diacungin jempol.


Dan yang mengejutkan lagi semua member POD udah pernah yang namanya ngikutin kompetisi nasional termasuk Gue (kaget yaaaaaaa, sama gue juga :D) daaaannn yang membanggakan lagi, member POD selalu masuk 10 besar dalam kompetisi ^^ (kata pembaca : sombong lo sombong !!!)

Udah sekian dulu ya, postingan gue yang gak penting buat dibaca ini
Jangan marah atau apapun, gue buat ini semata-mata untuk melampiaskan rasa kangen gue sama POD
Tuhannnn, gue berharap kasih satu waktu yang bisa bikin kami semua berkumpul lagi
Aminnnn ^^

Rabu, 21 November 2012

Hanya Sekedar Curahan Hati Manusia Biasa (Yang Waras Jangan Baca))

                                                                   WARNING !!!

Ini Hanya Curahan Hati Semata, yang WARAS gak perlu baca curahan ini, Nanti IKUTAN EMOSI !!! (Gue Gak Nanggung :P)

- Hadeeeeeuuhhh, baru kali ini gue ketemu ama orang yang keras kepalanya ngalahin BATU !!!
Bukan maksud gue sih, mau su'udzan ama dia secara gue juga manusia yang gak akan mungkin bisa sempurna dimata Tuhan (*tau dirilah)

- Tapi, kok seakan-akan gue lagi dipimpin ama orang yang BEGO nya selangit yaaa (bukan cuma keras kepala)...
- Terkadang gue mikir, orang macam apa sih yang dengan relanya ngedukung orang BEGO kayak gitu buat jadi sosok "PEMIMPIN", dan lebih anehnya lagi, kok bisa-bisanya GUE dipimpin ama orang kayak gitu?!,
- Padahal dari dulu prinsip gue adalah Berteman dengan Orang yang Pinter. 
Eittttsssss, tar dulu!!! Bukan berarti gue ngerendahin orang-orang yang menurut kalian BEGO. Gue percaya banget didunia ini sebetulnya gak ada orang yang BEGO, Bahkan orang yang memiliki kekurangan semuanya dikarunia'in kecerdasan sama Tuhan
Menurut gue pribadi nih ya, ada berbagai jenis orang pinter di dunia ini :
1. Orang yang pinter dalam hal Pelajaran (Sains or Nonsains)
2. Orang yang pinter secara Emosional 
3. Orang yang pinter dalam Sosialisasi, dan
4. Orang yang pinter secara Rohani (untuk seluruh agama)
Tapi, orang yang gue temuin kali ini sama sekali gak termasuk sama keempat kepinteran diatas
- Orang yang saat ini gue hadapi bisanya hanya memerintah tapi gak ngerti yang namanya mengayomi ataupun memberikan contoh yang baik. Orang ini sama sekali gak bisa ngerti buat ngehargain tempat dan waktu privasi milik orang lain, yang dia tau adalah apa yang dia perintah HARUS dilaksana'in saat itu juga (hellllooooooooo, lo gaji gue?!!!! derajat masih sama woy).
- Memimpin,,,, tapi.... kalau ada tekanan sedikit dari luar langsung ngadu sama anak buahnyaa, curhat sepaaaanjang malem. (Hell oooo!!! situ siap gak sih jadi pemimpin?!!!) 
Berkoar-koar dia adalah pemimpin dan siaps mau membantu. Tapi, ditanya sedikit sama anak buahnya jawabannya adalah "CAPEK, PUSING, MALES, MALU, dan GAK TAU !!!" (tau diri dikit kali, udah dibantu juga).
- Setiap saat selalu ngomong seakan-akan ia benar-benar telah bijak, selalu memberi nasihat dimana itu udah dikutip dari narasumber lain, and menghubungi setiap waktu(gak tau waktu sebenernya)
Sering minta pendapat sama anak buah, tapi kemudian DIA juga yang ngeremehin pendapat orang, menganggap apa yang dipikirannya itu PALING BENER dan nganggep semua perkataan orang lain itu GAK PENTING. Tapi, ya gitulah dibalik kesombongannya. Yang ada sebenarnya, dia itu gak lebih dari cuma sekedar TALK MORE BUT NOTHING TO DO !!!
- Sebuah PENYESALAN  yang sangat BESAR, buat gue yang mau bantu lo. Tapi apalah daya, sebuah keputusan yang sudah diambil tak boleh disalahkan Anggap semua ini pengetahuan, bahwa ternyata selama ini Didunia memang benar-benar ada yang namanya orang BEGO
HUFFFHHH NIGHTMARE FOR ME !!! Ya sudahlah, keep spirit ajah buat gue, semoga ini bisa cepet berlalu... AMIIIIIIIINNNNNNNNNNNNNN

Silence Is Not Always Golden Thing


Kata orang yang menurut orang-orang tuh orang adalah bijak.... (*bingung ya??? HAHAHAHAHAHA sama, gue juga)

Diam itu adalah emas : Silence is golden thing
Diam disini tuh maksudnya kagak ngomong kagak ngelakuin apapun, yaaa pure dieeemmmm aja
Kalo katanya orang dari orang yang dari orang lagi (bingung gue nyet !!!)
Apapun yang terjadi mesti LEGOWO

Tapi kalo menurut gue, tuh slogan kagak bener-bener amat dah
Malah kadang kalo lo-lo pada kebanyakan diem sama situasi yang lagi lo hadepin, bisa nimbulin petaka lho
Gak percaya? Coba sendiri deh (sanksi yang didapet gak ditanggung sama penulis)

Menurut gue, speak up your mind itu lebih baik daripada Silence

Guys, Silence is not always golden thing !!!!

Lo bakal lebih dihargain dan direspect sama orang laik, karena disini lo pun sedang mencoba menghargai orang lain dengan menanggapi or merespon setiap tindakan atau perlakuan mereka
Ya tentunya, lo juga harus ikutin tata aturan speak up yang ada dimasyarakat

Harus sopan dengan tata bahasa yang baik, jangan asal ngomong yang bisa nyakitin lawan bicara kita (*jangan ugal-ugalan ngomongnya)
Oke

Ini tidak dimaksudkan untuk siapapun, apapun yang tertulis disini semata-mata untuk memotivasi gue untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dimata Tuhan
Tapi, jika ada yang merasa benar atas pernyataan diatas cukuplah ini menjadi pengetahuan, namun jika ada yang merasa tersinggung atas pernyataan tersebut, Gue sebagai Sang Penulis mengucapkan Maaf yang sebesar-besarnya karena kembali lagi gue gak bermaksud menyinggung siapapun dan pure hanya untuk memotivasi perubahan pada diri gue sendiri ^_^
Sooooooo, KEEP SPIRIT yaaaa untuk Gue, Kita dan Kalian :*
Peace Love and Gauuuullll (^_^v)

DO'A KU HARI INI (BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM)

Do'a ku Hari ini                                                                                    21/11/2012


Selamat Pagi semuaaaaaa
Salam Semangat Hari Rabu ^_^

Do'aku hari ini,

Ya ALLAH, kuatkanlah lagi imanku dihari ini

Buat aku untuk terus bersyukur atas karunia-MU untuk hidupku ini

Buat aku untuk terus mengingat nama-MU dan nama kedua orangtuaku agar aku tidak terjerumus dalam kejahatan dan kemaksiatan

Buat aku untuk menjadi orang yang berpikir dalam menjalani kehidupan yang misterius ini

Buat aku mencintai diriku sendiri dan membaginya kepada Orangtuaku dan orang-orang yang menyayangiku

Ya ALLAH, hanya padamu aku percaya sepenuhnya tentang apa yang terjadi pada hidupku

Ya ALLAH hanya padamu aku percaya bahwa orang-orang sekelilingku ada karena keputusanMU

Ya ALLAH aku percaya padamu bahwa apapun yang terjadi padaku entah itu adalah Happy moment, Badmood moment, or Sadness moment, semua terjadi karena izinmu karena untuk memberikan sebuah pelajaran berharga dalam kehidupanku

Ya ALLAH tak henti-hentinya aku mengucapkan rasa syukur padamu, maafkan aku jika selama ini aku lebih sering lupa terhadap karuniaMu

Terima kasih Ya ALLAH, karena meyakinkanku bahwa Engkaulah memang Tuhan yang pantas aku tuju dan sembah ^_^

Minggu, 18 November 2012

Lanjutan

NASEHAT ala MUTIARA :D

Alternatif lain untuk menenangkan dirimu adalah dengan mengingat kedua orangtuamu :)

Ingatlah bagaimana perjuangan hidup mereka untuk menghadirkan dirimu didunia ini
Mereka pasti pun sudah melalui berbagai rintangan terberat dalam hidupnya, mereka pasti sudah mengerti bagaimana kehidupan ini berjalan
Mereka pasti sudah mengerti tentang sepahit-pahitnya kehidupan daripada dirimu

Oleh karena itu, ketika kau memiliki masalah terberat dalam hidupmu, segeralah jadikan mereka hal kedua untuk diingat setelah Tuhanmu
Ceritakan perlahan tentang masalahmu, hilangkan pikiran bahwa dengan menceritakan masalahmu hanya akan menambah beban terhadap kehidupan mereka
Karena tahukah kamu, orangtuamu sesungguhnya selalu menunggu setiap ceritamu, berharap kau menghargai mereka dengan mengizinkan mereka untuk mengetahui kehidupanmu beserta masalahmu

Orangtuamu selalu berharap menjadi yang pertama untuk mengetahui setiap apa yang terjadi padamu, bukan memintamu berpaling menuju sosok yang kau sebut teman, kekasih ataupun sahabat.

Dengan mengetahui hal ini, masihkah kamu akan berpaling kepada tiga sosok yang kau ciptakan sendiri? Sedangkan disisi lain masih ada Tuhan yang selalu menunggumu untuk mendengarkan setiap ceritamu dan juga kedua orangtuamu yang tak henti-hentinya mendo'akan mu secara diam-diam agar kamu selalu dikarunia kesehatan dan kebahagiaan

Masihkan, kau akan mengabaikan dua sosok paling penting dalam kehidupan ini???
NASEHAT ala MUTIARA ^^

Untuk kamu yang saat ini sedang menghadapi masalah terberat dalam hidupmu...

Aku punya dua nasehat untukmu...

Sahabat, Tuhan tak pernah tidur, ia selalu melihat dan mendengar setiap tindakan beserta perkataanmu

Maka apabila sewaktu-waktu kamu dihampiri sebuah masalah yang sangat berat untukmu, cepatlah sebut nama Tuhanmu

Menangislah padanya, Ceritakanlah semua masalahmu dan apa yang sedang kamu rasakan

Jadikanlah Ia yang pertama sebagai yang tahu keadaanmu

Karena setiap masalah tak mungkin datang jika tanpa seizin-Nya, dan tak mungkin sebuah masalah datang tanpa ada hikmah didalamnya

Ingatlah Tuhanmu selalu menyayangi hambanya dengan berbagai cara yang Ia tunjukkan padamu, Ingatlah Tuhanmu saat ini selalu menunggumu untuk mendengar setiap cerita dan kepasrahanmu atas masalah yang ada

Tuhan selalu menyayangi kita bagaimanapun keadaan kita ^^



Rabu, 07 November 2012

curcol dikit (GAK USAH DIBACA, CUMA BIKIN EMOSI))

sebenernya blogger, gak cocok kalo cuma jadi curahan hati aja kan yaaa??? Kalo mau yaaa mending di facebook or twitter... tapi, berubung tuh dua akun lagi dimata-matain ama orang-orang KEPO, yaaaaa mau gak mau daripada stress sendiri jadilah blogger tempat curahan saaayyyaaaaa yang baru

Pokoknya gue lagi sebeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeelllllllllllllllllllllll banget, benciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii banget, BT bangeeeeeeeeeeeeeeeeetttttttttttt, sama  orang yang sok-sok'an mau jadi temen gue... bukannya sombong, tapi mereka tuh kerjaaannnya ngeribetin aktivitasssssssssssss gue doaang..

Bisa gak waktu diputer lagi, biar gue gak usah ketemu atau kenal sama mereka yang munafikkkkkkkkkkkkkkkkkkkk itu.... BTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT

atau enggakkkk enyah ajaaaaaaaa dehhhhhhhhhh >:(

benciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

Curahan


Hati-hati sama orang yang seperti ini :

walaupun udah berulang kali kita bilang bener-bener gak bisa bantu tapi orang ini tetep kekeuh sambil ngomong kayak gini "ayolah, masa' sama temen sendiri gak mau bantu sih?? lo gak kesian apa sama gue, " hati-hati orang kayak gini, bakal terus-terusan ngeribetin idup elu, bakal ngintil kemanapun lo pergi... Ribet dah pokoknya !!!

disaat kita udah bersedia bantu karena "KASIAN", terus kan dikasih tugas atau apalah sama dia, terus kita gak ngerti minta penjelasan sama dianya suruh ngapain, dengan entengnya dia ngomong

"coba pelajarin sendiri dong, masa' harus gue terus yang ngasih tau..."

Laaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh, hellllllllllllllllooooooooooooo situ gak inget apa amnesia yang minta tolong suruh ngerjain ini siapaa?!!!!

dan hati-hati banget saat kita berucap seperti ini "gue sebenernya mau bantu, tapi maaf gue bener-bener gak bisa" kemudian tuh orang jawab begini "iya, gue ngerti kok kondisi elu... tapi, gue sangat appreciate bgt tentang "KEMAUAN" elu itu, gimana caranya supaya kata "MAU" itu bisa teraplikasikan, ayolah bantu" cih najis cuih... SITU budek apa tambeng, jelas-jelas disitu udah tersirat kalo yang diajak ngomong sebenernya GAK MAU.

Jadi, teman-teman kalo dia udah ngomong kayak gini, langsung aja to the point "GAK MAU", soalnya kalo lo-lo tetep ngomong kayak gitu kemungkinan dia bakal dateng-dateng lagi buat minta tolong sama lo, dan gak cuma sampe situ aja... konsekuensinya berat man. Kalo dari awal emang sebenernya gak ikhlas, semua yang lo lakuin bakal berantakan total, dijamin deh... GAK PERCAYA?? coba deh sendiri

Ujian

Inilah waktunya, dimana keimanan, kesabaran,kesetiaan dan pengertian diuji ketahanannya... Sebuah Keimanan  diuji dengan berbagai masalah yang muncul, untuk memperkuat jiwa ini atas kepercayaan kita terhadap hadirnya Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan ini.

Mungkin tak semua yang kita anggap perlakuan baik adalah jalan yang terbaik. Disinilah kita mulai mengenal sebuah perbedaan pada setiap kehidupan yang ada. Tuhan mengajarkan kita dengan memberi masalah dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Tuhan mengajarkan kita untuk dapat mencari solusi atas setiap masalah yang muncul dalam kehidupan.

Mungkin diawal semua terlihat buram dan keruh, tapi sesungguhnya dimata Tuhan hanya ada dua perbedaan yaitu benar dan salah. Oleh karena itu, janganlah sampai terjebak dengan kebingungan, karena hanya akan membuat dua jalan (benar dan salah) menjadi semakin buram lalu menghilang.

Selasa, 30 Oktober 2012

Who is it ??? Part V

*Part V*

“Lo bisa ngeliat makhluk halus, chie ?” tanya Apro dengan ekspresi yang penasaran
“Ya kagaklah..!! bisa seteres seumur idup gua, kalo bisa ngeliat muka jelek mereka.”
“Lha terus kalo emang lu gak bisa liat, kok elu bisa ngomel-ngomel gak jelas gitu dikamar?”
“Pake feeling.. gini-gini feeling gua tajam lho.”
“Piso kaleee tajem.” Sahut Apro
“Tapi, hebat juga yak feeling lo.. kayak paranormal ajah.” Kata Nhavile
“Gue gitu lho, apa sih yang gak bisa… hahahahaahaha.”
“Mulai deh, narsis gilanya. Dikerubungin ghost baru nyaho, ntar.” Sela Callista
“Tapi, akhirnya gimana tuh chie? Lu bisa molor pules tuh ampe pagi?” tanya Aura
“Apa’an ! Boro-boro pules.. ngos-ngosan capek, iyeee gua.”
“Lah kok gitu, emang ngapa lagi dah ? emang mereka pada kagak ngabur apa, lu baca’in do’a-do’a?”
“Iya, emang pada ngabur.. tapi, ngaburnya kemimpi gua. Jadi, ya sama ajah bo’ong kan. Ujung-ujungnya ketemu muka jelek mereka lagi.”
“Nah lho, gimana ceritanya tuh?” tanya Tiffany yang terlihat sangat antusias
“Ya iya, tuh ghost pada mabbur kealam mimpi gua yang harusnya indah. Masa’ gua dikejar-kejar ama sebangsa pocong ama kuntilanak… busseh berasa lagi syuting bollywood gua, ngiter-ngiterin po’on, untungnya kagak pake nyanyi segala.”
“Wahahahahahaha, bisa aja lo ngomongnya.” Sahut Apro disusul tawa oleh Nhavilee, Tiffany, Callista dan Aura
“Lah emang bener.. disono berasa ngadain reunian ama dedemit, gua.” Dengan mimik wajah mengundang tawa
“Kocak abis lu, chie… hahahahahahaha !” sahut Callista
“Puasin-puasin dah lu ketawa, tadi kan gua udah ngetawain lu lu pada.”
“Emangnya, yang ngumpul reunian ama lo sapa ajah, chie?”
“Ya, keluarga dedemit lah.. nih disono tuh yak ada…, mbak kunti, mas genderuwo, nah kalo yang pocong gua kagak tau dah tuh jenis kelaminnya perempuan apa laki, soalnya gua belum liat KTP-nya, terus ada si tuyul botak juga.. yaa, pokoknya ekstrim serem dah. Masih untung mereka pada kagak nyengir ama gua, tambah buruk rupa, ajah mereka pasti. Hahahahaha !”
“Ahahahaha ! Sinting lu, chie.” Sahut Aura sambil tertawa keras
“Tapi, yang bener-bener bikin gua suebel banget tau gak apa? Badan gua berasa remuk, serasa abis marathon 100 kilo. Bangun-bangun kayak keabisan nafas gua, megap-megap dah kayak ikan koi.”
“Bwahahahahaahaha, sumpah kocak banget. Tapi, kok gitu chie? Padahal itu kan cuma mimpi?” tanya Nhavile
“Iya, gua juga bingung kalo lu pada tanya ‘kenapa’.. soalnya gua ndiri ajah bingung. Pokoknya setiap gua mimpi apapun, gua berasa kayak kejadiannya tuh beneran.. nih lu percaya gak, kalo umpamanya gua mimpi lagi dicubit, ditusuk, or dipukul neh, tar rasanya ampe gua bangun. Kadang-kadang ampe biru-biru gitu badan gua. Nd keseringan juga mimpi-mimpi gua jadi kenyataan, jadi kayak semacam peringatan gitu”
“Idddiih, serem baanget. Kok jadi kayak kenyataan gitu sih, chie?” tanggap Aura
“Kalo kata orang-orang dulu, kalo ampe badan kita biru-biru gak jelas gitu, katanya abis dijilatin setan.” Jelas Tiffany
“Ya’elah, udah kayak ice cream ajah pake dijilatin segala.. hahaha !” sahut Miechie
“Yeee, dibilangin ngeyel pisan euy si Miechie ini.” Kata Tiffany
“Terus lu masih ngalamin hal kayak gitu?” tanya Apro
“Masih. Tapi, masih bisa gua handle kok tuh si ghost.”
“hemmm, ati-ati chie.. taruhannya, bisa jadi nyawa lu yang ilang.” Nasehat Nhavile
“Okkee, deh kakak.. gua dengerin saran lo. Eh, tapi semalem gua ngimpi annehhh bangeet deh !”
“Ngimpi apa’an lagi, chie?” tanya Callista
“Gua ngimpi… kita tuh lagi pada ngumpul kayak gini, persis banget kayak gini. Tapi, gua gak tau tempatnya dimana. Terus kita pada lari terbirit-birit masuk kesebuah rumah, gara-garanya kita semua ngeliat cewek pake baju putih, rambutnya panjaaaaang banget, lagi duduk nangkring diatas po’on yang gede banget.. terus dia masa’ ‘dadada’ gitu, kayak say hay ama kita.”
“Ah ! ngimpi lu maceem-macem aja… ngaco sangat.” Kata Tiffany
“Yaaaa, namanya juga mimpi… boleh percaya boleh kagak, kan.”
 “Tar dulu dehhh.. po’on gede??” tanya Nhavile dengan wajah terlihat berpikir keras
“Iya. Kenapa, vhile?”
Nhavile keluar dari rumahnya lalu berjalan ke suatu tempat. Miechie, Aura, Apro, Tiffany dan Callista mengikutinya dari belakang dengan wajah bingung.
“Lu kenapa dah, vhile? Muka lu mencurigakan tau.” Tanya Aura
“Po’on nya segede ini, gak chie?” tanyanya sambil menunjuk kesebuah pohon tinggi besar didepannya
“Yaaa, kira-kira segede ini lah..”

Mereka semua menatap pohon besar yang ada didepan mereka itu, lalu kedua mata mereka beralih kebagian puncak atas pohon. Dan mengejutkan, didahan pohon yang cukup besar dan tebal terlihat sesosok perempuan sedang duduk manis disana. Rupa dan penampilannya persis seperti apa yang diceritakan oleh Miechie barusan dalam mimpinya. Sosok itu menatap mereka berenam, lalu tangannya melambai kearah mereka dengan bibir pucatnya yang tersungging sebuah senyuman yang membuatnya semakin menyeramkan. Seakan-akan ia ingin mengucapkan kata ‘halo’ pada Nhavile, Aura, Tiffany, Apro, Miechie, dan Callista.

“HUWWAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHH !!!!!!!!”

Sontak mereka semua lari terbirit-birit masuk kembali kedalam rumah Nhavile, mereka menutup jendela, dan pintu, lalu menguncinya.

“Miechie, ternyata yang dimaksud kita kabur kedalam rumah dimimpi lo, itu rumah gua dodol..” kata Nhavile sambil menjitak kepala Miechie
“Yaaa, gua mana tahu..!”
‘Wahh, bahaya mimpi lo chie… jadi kenyataan begini.” Sahut Aura yang masih terengah-engah karena lari tadi
“Tadi, kan gua udah bilang… kadang-kadang mimpi gua bisa jadi kenyataan.”
“Dia tadi nyengir ke kita, disangka makin cakep kali ya? Busseh serrem bener.” Tambah Tiffany
“Pake melambai-lambai segala lagi.” Kata Apro
“Dia mau kenalan ama kita kali, ngajak kita manjat tuh po’on.. terus maen-maen dah tuh ama dia.” Kata Callista
“Udah kayak monkey ajah, maenannya di pohon.” Tanggap Miechie
“Baru kali ini gua liat tuh hantu di pohon situ.” Kata Nhavile

TOK TOK TOK… TOK TOK TOK… TOK TOK TOK…
‘Hiiy, sapa lagi tuh yang ngetok-ngetok pintu, vhile??” tanya Tiffany
“Meneketehe gua.”
“Lu ajah yang liat, vhile…” usul Aura
“Eh, sompret lu pada… kagak kagak, kita bareng-bareng liatnya.. ayo cepetan.”
“Tar kalo ternyata yang ngetok-ngetok si hantu cewek yang tadi gimana??” tanya Apro
“Kita usir dia, masa’ enam orang lawan satu hantu.. takut. Cemen lu ah.. ayooo.”
“TOK TOK TOK… TOK TOK TOK… TOK TOK TOK… !!”
“Vhile, Nhavile!! Buka pintunya… kok pake dikunci segala sih??” panggil seseorang dari luar pintu
“Eh, itu suara emak gua.”
“Tuh hantu nyamar jadi emak lu, kali vhile..” kata Miechie
“Kagak.. gua yakin itu emak gua.” Buru-buru ia membuka pintu
“Kok pake dikunci sih, vhile?” tanya ibu Nhavile
“Iya, jaga-jaga.. takut ada maling. Abis semuanya pada maen didalam.”
“Ehhhh, ada temen-temenya Nhavile yaa..?”
“Bukan ma, mereka calon pembantu yang mau daftar kerja ama kita. Cantik-cantik kan, ma?” ledek Nhavile
“Eh, sialan lo kita dibilang calon pembantu.. kagak tau apa, kita emang udah jadi babu. Hahahahahaha.” Goda Miechie
“Sinting lu berdua.” Apro berkomentar, disusul tawa oleh Ibu Nhavile
“Kok baru pulang, tante?” tanya Callista
“Iya, tadi kejebak macet dijalan. Eh, kalian semua udah pada makan?”
“Udah tante.” Kata mereka berbarengan
“Kalo gitu.. aku balik dulu yaa, tante.. udah sore nih, takut kemaleman pulangnya. Daerah aku kan daerah macet soalnya.” Kata Tiffany
“Kok buru-buru amat, nginep ajah semuanya. Tapi ya udah deh, gak apa-apa..” kata Ibu Nhavile
“ya udah tante, aku pamit pulang dulu yaa.. maaf nih rumahnya diberantakin udah kayak kapal pecah. ehehehehe” Kata Miechie
“Oh, gak apa-apa kok..”
“Vhile, kita balik dulu yaaaa… thanks, dah ngajak ngumpul.” Kata Callista
“Iyeeee.. pada ati-ati dijalan.  Kalo jatoh, pada bangun ndiri yeee.. hahahahaha” kata Nhavile
“ASSALAMU’ALAIKUM !”
“Wa’alaikumsalam.”

Mereka pun melangkah keluar rumah berjalan menuju luar gang. Dan tentunya mereka akan melewati pohon besar yang tadi. iseng-iseng mereka berlima melihat keatas pohon… dan… setan perempuan itu masih duduk manis melihat kearah mereka dan melambai-lambaikan tangan, seakan-akan ia ingin mengucapkan ‘selamat jalan’ pada Apro, Tiffany, Aura, Miechie, dan Callista.

“WAARRRRRRGGGGHHHHHHHH !”

Bye bye, mbak kunti !” sahut Miechie sambil membalas lambaiannya
“Bego lu, Chie..” Aura menjitak dan menarik lengan Miechie sekencang-kencangnya, lalu mereka berlima lari secepat-cepatnya menjauhi pohon angker tersebut dan berharap dalam hati masing-masing semoga kali ini hantu perempuan itu tidak mengejar.

Menurut cerita warga sekitar, selain hantu perempuan yang menghuni pohon besar tersebut, disana masih ada kejadian kepala buntung yang suka jatuh dari atas pohon dan mengganggu para warga jika hari telah lewat tengah malam.

-THE END-

Who is it?? PartIV

*part IV*

“Widdiihh, iseng amat tuh hantu ! mau kenalan ajah ribet bangget.”
“Kok lu tau, chie? Kalo tuh hantu mau kenalan?” tanya Callista
“Ya taulah, palingan tuh hantu ngerasa bosen ajah ama lu. Makanya dia pengen kenalan ama tante lu, buat jadi temen ngobrol mungkin. Hahahahaha.”
“Enak aja lu.. maksud lo gua ngebosenin geto?”
“Gua gak bilang lo ngebosenin kok, tapi tuh hantu ngerasa bosen temenan ama lo.”
“Itu sama ajah dodol.”
“Gua setuju ama Miechie, mungkin tuh hantu ngerasa bosen ajah ngeliat lu mulu dirumah, soalnya muka lu udah pasaran didunia ghost.” Timpal Nhavile sambil tertawa ringan
“Kampret lu, vhile ! Emang muka gua pada dijualin ape ye, ampe pasaran begeto.”
“Hahahahahahaha.” Serempak kelima anak perempuan itu tertawa mendengar perkataan Callista
“Udah ah ketawa’in gua nya.. sekarang gantian lu, chie yang cerita…”
“Gua gak punya cerita tuh.”
“BO’ONGGG !!”
“Buset dah, kompak amat lu pada mojokin gua-nya.”
“Udah cepetan cerita, lu kan sarangnya hantu mana mungkin kagak ada cerita.” Sahut Apro
“Hahaha, dasar kurang ajjyar lu ye..”
“Cepetan cerita.”
“Iya iya iya, mungkin ini bukan cerita hantu yang gua alamin didunia nyata kayak lu pada.. ini tentang mimpi.”
“Mimpi ? yah, apa enaknya cerita gituan. Gak serruuu.”
“yeee, dengerin dulu.. baru komentar. Jadi gini nih ceritanya.. waktu itu malam-malam..” Miechie memulai ceritanya


v   


Tepat pada hari kamis malam, saat waktu telah menunjukkan pukul 22.00 WIB…

“Hoaaahhhffh !! Akhirnya nih tugas selese juga.. sekarang tinggal bobo.” Katanya sambil menutup mulutnya yang telah berkali0kali menguap karena mengantuk
“Miechie, shalat isya dulu kalo mau tidur.. kebiasaan lupa deh kamu.” Ingat ibunya dari ruang keluarga
“Iya, mama.”
Miechie segera merapihkan buku-bukunya yang tersebar diseluruh ruangan kamarnya, lalu setelah itu ia melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi sekaligus mengambil wudlu. Selang 15 menit kemudian, ia selesai mengerjakan kewajibannya sebagai seorang umat muslim.

“Tidurrrrrrr !!” katanya dengan riang sambil membanting tubuhnya keatas kasur kesayangannya, tak lama kemudian sang ibu membuka pintu kamarnya lalu masuk kedalam.

“Ditebahin dulu kasurnya, tar ada yang ngikut tidur lho.” Katanya sambil membangkitkan tubuh anak semata wayangnya itu “Itu jangan lupa pake lotion anti nyamuknya, sekarang lagi musim penyakit demam berdarah.” Lanjutnya sambil mengambil sapu lidi yang terletak dipojok lemari lalu menebahi kasur empuk itu

“Udah belum, maa?”
“Udah. Pake selimutnya.”
“iye.” Miechie kembali merebahkan tubuhnya setelah ibunya sudah benar-benar meninggalkan kamarnya. Ia mencoba untuk bisa tidur nyenyak. 3 menit kemudian, akhirnya ia tertidur pulas.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Waktu baru menunjukkan pukul 24.00 WIB, namun tiba-tiba Miechie merasa sangat tidak nyaman diatas tempat tidurnya. Beberapa kali ia membenarkan posisi tidurnya, tubuhnya terus menggeliat kekanan dan kekiri masih dengan matanya yang terpejam. Sesekali ia tampak seperti tengah mengalami sesak nafas yang berat. Mulutnya membuka seakan sedang berusaha mengirup udara sebanyak-banyaknya. Sampai akhirnya, ia sontak terbangun dengan posisi duduk dengan nafas terengah-engah.

“Arrgh, brengsek ! sialan lu pada, gua mau molor neh ! besok gua sekolah, setan !” cercanya sambil memegangi jantungnya yang mulai berdegup dengan sangat kencang.

“Cari orang laen sana, buat lo gangguin ! Brengsek !” sekali lagi ia mencerca dengan kasarnya, namun berapa kalipun ia mencerca seperti itu, tetapi tetap saja tak ada suara sekekecil pun yang berasal dari kamarnya untuk menanggapi kemarahan Miechie. Yaa, disana memang tak ada makhluk yang berjenis sama seperti Miechie yaitu manusia. Tetapi disana terlihat sesosok makhluk kasat mata bertubuh hitam besar sedang berdiri dipojok ruangan memandang Miechie dengan dingin. Tidak hanya satu, tetapi disana masih ada sesosok perempuan dengan kukunya yang sangat panjang berwarna merah seperti api yang menyala yang juga sedang menatap Miechie tepat disamping makhluk bertubuh hitam besar itu.

“Sial !” cercanya sambil kembali mencoba untuk melanjutkan tidurnya yang terganggu.
Selang 30 menit kemudian, Miechie kembali terbangun. Kini ia tak tanggung-tanggung melempar sapu lidi besar kearah depan hingga membentur tembok didepannya. Entah mungkin karena ia tahu, bahwa kini kedua makhluk itu tepat berada di depan wajahnya dan disamping kanan tubuhnya.

“Pada kagak bisa dibilangin pake mulut yaa ! Dasar setan iseng ! Gimana gua mau tidur kalo dikelitikin begitu terus ! Lo pada mau gantiin gua sekolah ! hah ?!! Mending otaknya pada pinter kayak gua.” Cercanya sejadi-jadinya

Akhirnya Miechie mengambil jalan membaca Ayat Kursi, Surat An-nas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas yang masing –masing ia baca sebanyak 3 kali. Barulah setelah itu, ia merasa kembali tenang dan dapat kembali tidur.

Who Is It ??? Part III

*Part III*

“Bruakakakakakakakakakakakakakakakak,,, Wakakakakaakakakakakakakak…. !!!!!” suara kelima anak itu terdengar sangat keras sekali.

“Ketawa dah lu pada, biar pada puas… ketawa dah… kagak ngapa gua…” kata Tiffany kesal, mendengar kekesalan Tiffany, mereka semua justru tidak dapat berhenti tertawa karena ekpresi wajahnya yang sangat mengundang tawa

“Wooii, busseh dah lu yak..!! Ketawa pada mangap semua, ati-ati kemasukan angin ntar. Ckckckck.. bener-bener pada bahagia banget yak.”

“Wahahahahaha, sorry sista.. abis cerita lu sumpah gokil banget, kagak serem malah kocak abis.” Kata Nhavile
“Yo’ai ! baru kali ini gua denger cerita ghost, tapi serasa denger cerita srimulat yeee..” tambah Callista
“Ahahaha, setuju berat !”
“Au’ah tuh.. pengalamannya kagak mutu banget.” Timpal Tiffany
“mutu kok mutu ! sumpah dah lucu banget tuh pocong..” kata Apro sambil memegangi perutnya yang sakit karena tertawa
“Buat lu pada mah lucu. Buat gua yang ngalamin.. Ajik gilee, bikin merinding bulu romaku tau.”
“Ahahahahahaaha ! masih untung lu kagak digetok pake ulekan gara-gara nginjek kain kafannya.” Sahut Aura dengan tawa gelinya
“Yeeee, itu mah lu yang ngarep kaleee.”  Tiffany menjitak kepala Aura
“Betul betul betul !! lumayan kan kepalanya Fany jadi tambahan bahan ngerujak. Wakakakakak !”
“Ini lagi atu.. seneng banget yee, kalo gua gulat ama tuh pocong.” Sambil menjitak Miechie sebanyak dua kali
“Eh eh gantian dong yang cerita. Apro, lu dong yang sekarang cerita.” Kata Tiffany
“Mmmm, gua sih hampir kagak pernah ngalamin yang begituan yaaa. Tapi, gua ada satu cerita nih. Lumayan serem juga, jadi gini ceritanya…”


v   










Saat itu Apro telah berumur kira-kira 5 tahun, ketika ia benar-benar sudah terlelap tidur diatas kasurnya. Namun, tiba-tiba ia merasakan adanya keanehan disekelilingnya. Entah apa yang membuat ia berpikir seperti itu, karena maklum ia masih terlalu kecil untuk memahami hal-hal yang janggal. Semakin lama, ia merasa tidak nyaman dengan perasaan itu. Dan akhirnya, ia membuka matanya dan memandang keatas langit-langit kamarnya. Tepat diatasnya, ia melihat sesuatu yang aneh dan membuatnya penasaran.

“Ehm ?? Itu apa’an sih?” katanya sambil terus memandang keatas langit-langit
“Iih, kok dia kayak ngeliatin aku mulu ya.. genit ih.”

Apro bangun dari tempat tidurnya lalu berlari keluar kamar menghampiri ibunya yang sedang terduduk diruang depan menonton televisi.
“mama mama, sini deh ma.. kekamar Apro.”
“Mau ngapain kekamar? Ada apa?”
“Ih, sini.. Ayok kita liat.” Ajak Apro sambil menarik tangan ibunya
“Liat apa?” Sambil mengikuti tarikan dari Apro menuju kamarnya
“Itu, ma… Liat deh, ma. Itu apa’an sih ?” tanyanya sambil menunjuk kearah langit-langit kamarnya
“Apa sih, Apro ? mama gak liat apa-apa, sayang.” Sambil kebingungan melihat kearah yang ditunjukkan oleh anaknya itu
“Masa’ mama gak liat sih..”
“Apa sih ? Udah ah, gak ada apa-apa kok.” Kata ibunya sambil melepaskan genggaman anaknya lalu pergi keluar kamar. Apro yang kembali sendirian menjadi merasa kebingungan sendiri oleh perkataan ibunya yang tidak melihat apa-apa diatas sana.
“Mama aneh, masa’ segede gitu gak keliatan sih…” lalu ia mengikuti ibunya keluar dari kamar

Lalu tiba-tiba, sebuah gumpalan kecil yang dilihat Apro tadi mulai berubah menjadi gumpalan berwarna hitam pekat dan melebar memenuhi langit-langit kamar. Gumpalan hitam itu seperti membentuk sebuah wajah yang sangat menyeramkan dengan mata merahnya yang melotot.

Bertepatan dengan itu, Apro kembali kekamarnya dan ia melihat gumpalan hitam pekat yang menyerupai wajah orang itu. Perlahan kedua mata itu melirik kearah Apro yang tengah berdiri didepan pintu kamar dengan pandangannya yang sangat tajam menakutkan. Apro hanya bisa diam dan membalas tatapan kedua mata itu.

“Tuh kan muncul lagi ! mama sih ddibilanginnya gak percaya’an banget.” Buru-buru ia keluar kamar untuk memanggil kembali ibunya
“Maa mama mama.. dia muncul lagi tuh, maaa !” serunya




v   




“Benar-benar anak yang sangat poloss..” komentar Miechie
“Kagak ngerasa takut apa lu, pro?” tambah Nhavile
“Yaaa, namanya juga anak bocah.. mana tau kalo itu ghost.” Jawabnya
“Terus, gimana tuh pas elu manggil nyokap lagi?” tanya Tiffany
“Gumpalan itemnya ilang lagi.”
“Tapi, nyokap lu percaya?” tanya Aura
“Kagak…”
“Nasib… keberuntungan tidak berpihak padamu nak…. Hahahahahahaha.” Timpal Miechie
“Nih anak daritadi, ngeledek aja yak kerjaannya.” Sambil menjitak kepala Miechie
“Tapi, mungkin tuh makhluk emang cuma bisa diliat ama lo ajah kali yaa. Secara, waktu itu kan umur lo masih 5 tahun. Nd setahu gua, diumur segitu penglihatannya masih tajam.” Tambah Nhavile
“Iya, omongan lu masuk akal juga sih..”
“NAH !!... Sekarang yang belum cerita cuman tinggal Callista nd Miechie doang neh.. Ayo cepet lanjut cerita baru !” sahut Aura
“Ayo Miechie sekarang lu yang cerita. Daritadi numpang ketawa doang neh !” usul Tiffany
“Hahahaha, Callista duluan ajah yang cerita. Tar baru gua.”
“Hemmm, cerita apa yaaa…”
“Terserah lu dah mau cerita apa, kek… yang penting ada unsur ghost-nya.” Sela Aura yang sudah tidak sabar mendengarkan
“Oke deh oke, jadi gini lho ceritanya.. dulu….” Callista memulai ceritanya


v   

Jam menunjukkan tepat pukul 17.00 WIB, dirumah Callista… Saat itu ia dan keluarganya kedatangan kerabat dekatnya yaitu adik dari ibunya yang biasa ia panggil dengan tante.

“Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumsalam. Eh, tante dateng.. masuk tante.” Sambil mempersilahkan ia masuk dan duduk
“Makasih.”
“Langsung dari tempat kerja ya, tan?” tanya Callista
“Iya nih, tante numpang nginep yak. Soalnya tante disuruh dateng pagi ama si Bos. Kan kantor tante deket dari rumah kamu.”
“Bolehlah tante.”
“Ngomong-ngomong mama kamu mana, ta?”
“Ada tuh lagi didapur. Oh iya, tante mau minum apa? Callista ambilin.”
“Air putih ajah deh yang dingin.”
“OKE !”

Callista memanggil ibunya memberitahu bahwa tantenya datang dan tengah menunggu diruang tamu sekaligus ia mengambil segelas air putih dingin dari dalam lemari es untuk tantenya. Setelah itu, Callista melanjutkan pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri dan meninggalkan tantenya bersama ibunya yang sedang asyik mengobrol.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tak terasa malam telah datang dan waktu kini telah menunjukkan pukul 21.30 WIB. Ibu Callista dan tantenya pun akhirnya menyudahi obrolan mereka.
“Udah malem, kamu tidur sana. Besok berangkat kekantor, kesiangan lagi.” Saran Ibu Callista
“Iya, mbak.”
“Ta, kamu juga cepet tidur ! jangan sms-an mulu, besok harus sekolah.”
“Iya, mama..”
Akhirnya, semua pergi kekamar masing-masing untuk istirahat. Kecuali, tante Callista yang lebih memilih tidur diatas sofa dekat dengan ruang televisi. Dan semua penghuni kini telah terlelap tidur.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Waktu baru menunjukkan pukul 04.00 pagi. Callista yang merasa kehausan akhirnya terbangun dari tidurnya dan keluar menuju dapur untuk mengambil secangkir gelas dan menuangkan air dingin dari dalam lemari es-nya.

Ketika ia melewati ruaang televise, ia melihat tantenya tengah terduduk disofa.
“Loh, tante udah bangun ?”
“Eh, kamu ta. Iya nih, tante gak bisa tidur. Kamu sendiri ngapain sliweran subuh-subuh?”
“Tadi, abis ambil air minum. Tante kenapa gak bisa tidur?” sambil duduk disamping tantenya
“Daritadi tante digangguin terus soalnya.”
“Hah? Digangguin siapa?”
“Bukan siapa-siapa kok. Udah balik tidur lagi sana.”
“Aaahh, tante. Cerita ajah sama aku, tante digangguin sama siapa?”
“Tante digangguin sama cewek.”
“Cewek? Cewek siapa tante?”
“Iya, tapi tante gak tau.. kayaknya sih bukan sebangsa kita.. manusia. 3 kali dia datengin tante dalam mimpi, terus pas tante kebangun tiba-tiba udah ada laki-laki besar, tinggi, kulitnya item pekat, mukanya suerem banget. Terus dia ngeliatin tante, yaaa tante jadi kaget setengah mati jadinya.”
“Ah ! Yang bener tante?!”
“Yaa, masa tante bo’ong. Malah tadi tante liat ada cewek berdiri didepan kamar kamu, dia juga ngeliatin tante.”
“Wadduuuh, serem amat sih tante.”
“Ehehehe.”

Tanpa mereka sadari, bahwa ada seorang perempuan yang sedang ikut mendengarkan cerita mereka. Lalu tak lama kemudian perempuan itu terbang dan menghilang di pohon rambutan besar yang terletak didepan rumah Callista.


v   






“Widdiihh, iseng amat tuh hantu ! mau kenalan ajah ribet bangget.”
“Kok lu tau, chie? Kalo tuh hantu mau kenalan?” tanya Callista
“Ya taulah, palingan tuh hantu ngerasa bosen ajah ama lu. Makanya dia pengen kenalan ama tante lu, buat jadi temen ngobrol mungkin. Hahahahaha.”
“Enak aja lu.. maksud lo gua ngebosenin geto?”
“Gua gak bilang lo ngebosenin kok, tapi tuh hantu ngerasa bosen temenan ama lo.”
“Itu sama ajah dodol.”
“Gua setuju ama Miechie, mungkin tuh hantu ngerasa bosen ajah ngeliat lu mulu dirumah, soalnya muka lu udah pasaran didunia ghost.” Timpal Nhavile sambil tertawa ringan
“Kampret lu, vhile ! Emang muka gua pada dijualin ape ye, ampe pasaran begeto.”
“Hahahahahahaha.” Serempak kelima anak perempuan itu tertawa mendengar perkataan Callista
“Udah ah ketawa’in gua nya.. sekarang gantian lu, chie yang cerita…”
“Gua gak punya cerita tuh.”
“BO’ONGGG !!”
“Buset dah, kompak amat lu pada mojokin gua-nya.”
“Udah cepetan cerita, lu kan sarangnya hantu mana mungkin kagak ada cerita.” Sahut Apro
“Hahaha, dasar kurang ajjyar lu ye..”
“Cepetan cerita.”
“Iya iya iya, mungkin ini bukan cerita hantu yang gua alamin didunia nyata kayak lu pada.. ini tentang mimpi.”
“Mimpi ? yah, apa enaknya cerita gituan. Gak serruuu.”
“yeee, dengerin dulu.. baru komentar. Jadi gini nih ceritanya.. waktu itu malam-malam..” Miechie memulai ceritanya

*************************************************************************

Who Is It ??? Part II

*Part II


“Terus, akhirnya gimana tuh?” tanya Apro
“Yaa, akhirnya tuh makhluk mau juga pergi.”
“Lah caranya gimana terus kenapa tuh makhluk ngikutin elu?”
“Tuh makhluk dibaca-baca’in do’a ama mbak gua itu. Terus pas gua tanya, kenapa tuh makhluk ngikutin.. mbak gua bilang, gara-garanya gua nyenggol dia pas istirahat dibawah po’on tadi.”
“Hah?? Serius? Jadi, cuman gara-gara kesenggol doang ampe kayak geto?” tanya Tiffany tak percaya
“Iyeee.”
“Terus terus, gimana lagi ceritanya setelah itu?” Kata Tiffany dengan antusias
“Jiahhhh, perasaan tadi elu kagak mau dengerin neh cerita dah.. tapi ngapa sekarang jadi elu yang semangat benerrrr?” kata Aura
“Biarin aja kenapa, kan lagi seru nih ceritanya.” Balas Tiffany
“Yaa, akhirnya tuh ghost balik keasalnya.”
“Vhile, emangnya saudara lo itu punya kekuatan begituan yak?” tanya Miechie
“Iya, dia punya kekuatan indra keenam gitu.”
“Oh, kekuatan indra keenam toh. Kira’in punya kekuatan power ranger.”
“Hah??”
“Ahahaha, becanda kok. Kekuatan indra keenam begitu pasti turun temurun kan?”
“Iye, kakak gua dapet itu dari kakek gua nd katanya juga sih ya, gua juga bisa ngerasa’in yang begitu-begituan.”
“Tapi, selama ini lu ngerasa’in juga kagak?”
“Yaaa, kadang-kadang sih. Kalo lagi sial yaa gua bisa ngerasa’in.. tapi kalo gak, yaa masa bodo amatan dah.”
“Wuaah, berarti kapan-kapan boleh dong tuh elu didaftarin diacara pemburu hantu.” Sela Callista
“Jadi apanya? Pemburu hantunya?”
“Yaa, bukanlah.. yang lebih baek geto.”
“Apa’an?”
“Jadi tukang yang manggil-manggilin hantunya, biar tuh acara jadi laku…kan lumayan elu bisa dapet honor gede, abis itu traktir kita-kita dah.”
“Gila lu yak, sompret emang lu !”
“Hahahahahahahahahahahaha…”
“Eh ngemeng-ngemeng soal ghost, gua juga punya cerita sendiri lhoooo.” Kata Aura
“Apa’an tuh?? Cerita’in dong cerita’in..” seru Tiffany
“Serem nih kayaknya.” Tambah Miechie
“Sssttt, gini nih ceritanya… waktu itu…”




v   





Disatu malam tepat pukul 01.00 pagi, Aura yang saat itu masih berumur 5 tahun terbangun dari tidurnya.
“Adduuuhh, kebelet pipis… kekamar mandi gak,ya. Aduh.. tapi takut, mmm tidur lagi ajah deh.” Pikirnya lalu ia mencoba kembali memejamkan matanya.

10 menit kemudian…
“Adduuuhh, gak tahan.. mau pipis.” Ia kembali terbangun, lalu ia mencoba membangunkan ibunya yang tengah terlelap disampingnya.
“Mama mama mama, aku mau pipis.”
“Hemmm..”
“Mamaaaaaa, aku kebelet pipis. Ayo anterinnn.”
Akhirnya, Ibunya terbangun dan menemaninya kekamar mandi. 5 menit kemudian…
“Udah?”
‘Udah, ma…”
Aura pun keluar dengan digandeng ibunya, dan kembali menuju kamar. Namun ketika mereka berdua melewati dapur, tiba-tiba Aura tidak dapat menggerakkan kedua kakinya.
“Mama, kok kaki aku gak bisa gerak?”
“Ah, kamu ada-ada ajah.. udah ayok.”
“Mama, aku beneran… kaki aku dua-duanya gak bisa gerak, tuh liat tuh, gak bisa gerak kan…”
Ketika Aura dan Ibunya menengok kebelakang dan melihat arah bawah kedua kakinya…
“ASTAGHFIRULLAH AL’ADZIM !”

Disana terlihat sesosok makhluk hitam tengah menatap mereka dengan wajah yang amat sangat menyeramkan dan kedua tangannya sedang mencengkeram kedua kaki Aura. Namun anehnya, tubuh makhluk itu hanya sampai pinggang !!! sedangkan bagian bawah lainnya tidak ada.

Dengan cepat sang ibu berusaha menarik anaknya sekuat mungkin, lalu menggendongnya sambil terus membaca do’a dan beberapa ayat-ayat suci Al-Qur’an lainnya. Dengan tergesa-gesa mereka berdua meninggalkan dapur, lalu masuk kedalam kamar.

v   


“Idiihh, serem amat cerita lo.” Tanggap Tiffany
“Terus reaksi lu gimana tuh, abis itu.. nangis, teriak, apaaa ketawa?” tanya Callista
“Gak gimana-gimana sih, gua cuma diem aja.”
“Pasti tampang lu tanpa ekspresi sama sekali, kan? Karakter elu banget.” Kata Miechie
“Ahaha, abis waktu itu gua masih bingung… pas kejadian itu gua cuman ngeliatin nyokap gua doang yang komat-kamit baca do’a.”
“Kok bisa gitu sih, ra? Serem banget.” tanya Apro
“Gua juga kurang tau kejadian waktu itu.”
“Waaaahhh, mungkin tuh makhluk kesel kali ama lu, ra… gara-gara pas pipis elu kagak siram kamar mandinya, jadi bauuuu. Ahahahaaha…” Tambah Miechie
“Sekate-kate ente.. gua tuh dari kecil suka ama kebersihan tau, pasti gua siram lah.” Sahut Aura
“Ouhhm, kalo begono ceritanya… mungkin dia tuh penunggu rumah lu doang kali, setiap rumah kan punya penunggunya. Dia mau kenalan kali tuh ama elu nd emak lu.” Kata Miechie
“Yaaa, bisa jadi sih..”
“Udah selese kan nih ceritanya Aura… ayo, sapa lagi nih yang punya kisah-kisah ghost yang nyata…” seru Nhavile
“Gua sih ada semacam cerita ghost, tapi kagak tau dah nih, ceritanya bakal nyeremin or bakal lucu buat lu pada.” Kata Tiffany
“Oh lu punya juga, fan.. cerita’in dong.” Sahut Aura
“Waktu itu kalo gak salah….”

v   


Siang hari yang cerah…

“Mbak Fany, mbak Fany… Kita ambil mangga itu yuk !” kata Eric seorang anak kecil yang adalah juga anak dari tetangga disamping rumahnya
“Wah boleh tuh, ric… Itung-itung jadi bahan gratis buat nge-rujak.”
Jadilah, Tiffany mengambil sebuah galah panjang lalu digunakannya untuk menjatuhkan beberapa mangga dari pohonnya.

“Udah cukup neh, bawa gih mangganya… Kita ngerujak discooo, ric..”
“Mbak…”
“Apa?”
“Dibelakangnya ada pocong tuh…”
“HAHHHH !!!??” Tiffany terlonjak kaget dan berbalik lalu melangkah mundur  “Mana ?!”
“Ahahahaaha, ketawan… mbak Fany takut ama pocong yuaaaa…?” ledek Eric sambil tertawa memegangi perutnya
“Ahh ! kamu bikin mbak kaget tau, jangan begitu lagi !”
Peace, mbak.”
“Udah yuk balik, bawa tuh mangga-mangganya… jangan sampe jatoh.”
“Iyaaa…”
Selama diperjalanan menuju rumah, Tiffany merasa ada yang aneh dengan tatapan anak tetangganya itu. Lalu akhirnya ia berhenti sebentar.
“Eh, ric ! kamu ngapain sih ngeliatin kaki mbak terus… naksir ya sama kaki mbak yang mulus ini??”
“Idih, narsis gila si mbak.”
“Ya, lagian kamu ngeliatin kaki mbak… kenapa?  Kamu mau sandalnya mbak?”
“Ogah, sandal butut gitu… ahahahaha… gak ada apa-apa kok, mbak.”
“Haaaa, kamu bo’ongin mbak ya? Ayo cerita ada apa’an? Cerita gak…”
“Mmmm, nanti ajah deh dirumah aku cerita’in.”
“Iiiihh, apa’an sih.”
“Tar aja, mbak.”

Dengan perasaan yang sangat penasaran, Tiffany berjalan pulang menuju rumahnya. Ketika sampai dirumah, Tiffany segera menuntut Eric untukk bercerita.
“Heh, udah sampe nih.. ayo cepetan cerita..”
“Yaahh, mbak. Ambilin air dulu kek, aus nihh.”
“Enggak ! ambil sendiri sono.”
“Ya udah, gak jadi aku cerita’in.”
“Yeeee, curang banget maennya anceman gitu.”
“Biarin,weeekkk ! Mau dikasih tau gak, mbak…?”
“Iya-iya, mbak ambilin.. tunggu bentar.”
Dengan terpaksa Tiffany mengambilkan segelas air lalu memberikannya pada Eric.
“Wuuuhh, seger tenan..”
“Eh, ayo cepetan kasih tau.”
“Oke-oke. Jadi gini lho mbak, aku daritadi ngeliatin mbak, karena dari tadi pas kita balik dari  po’on mangga.. mbak tuh diikutin ama pocong.”
“Ahh, serius!?”
“Dua rius, mbak.”
“Kok bisa? Kenapa? Haaa, kamu bo’ongin mbak lagi yak?”
“Yeeee, udah dikasih tau kok malah gak percaya.”
“Terus terus ! tuh pocong ngapa jadi ngikutin, mbak?”
“Mmmmm, kasih tau gak ya?”
“Cepetan kasih tau, tar gak mbak bagi rujak nih.”
“Eh iya iya aku kasih tau deh. Jadi, tadi pas aku sempet ngobrol-ngobrol lewat batin… dia bilang pas dia lagi loncat-loncat ngelewatin mbak Fany, kainnya gak sengaja nginjek permen karet otomatis gak bisa lepas, terus kan tadi mbak Fany lewat nd gak sengaja juga nginjek permen karet tadi, alhasil nginjek kainnya dia juga deh, jadinya… mau gak mau tuh pocong ngikutin mbak Fany soalnya kainnya masih nempel dipermen karet tadi. Gitu…”
“Gak ngarti… kedengerannya sama sekali gak masuk akal dah, ric.”
“Huffhtt, mbak Fany mbak Fany.. coba deh sekarang mbak liat disandal jepitnya, periksa… ada permen karet nempel gak disitu.”

Tiffany segera memeriksa bagian bawah dari sandalnya… dan benar saja apa yang dikatakan oleh Eric barusan. Disana terlihat segumpal peremen karet berwarna merah muda menempel disandal bagian kaki kirinya. Tanpa menunggu lagi, Tiffany mencari sebatang kayu untuk melepaskan permen karet yang menempel di sandal berwarna ungu itu. Dan ia berhasil melepaskannya…
“Udah tuh mbak, pocongnya udah pergi… Dia sempet bilang makasih tadi… Hahahaha, pocongnya lucu ya mbak.” Kata Eric sambil tertawa geli, sedangkan Tiffany hanya bisa terdiam mendengar perkataan Eric tentang apa yang dikatakan oleh pocong itu.

“Pocong yang tau terima kasih ternyata…. Ckckck.” Pikirnya
“Mbak, kita jadi bikin rujak gak nih?? Udah ngiler banget nih liat mangganya..”
“Oh,i… iya iya.. bentar, mbak ambil ulekan dulu.”

Who Is It? (part 1)




 *Pengalaman didasarkan atas kisah nyata*

WHO IS IT ???

Gumpalan-gumpalan awan mendung mulai menutupi sinar mentari yang semula menyinari hari Sabtu siang ini. Sesekali juga terdengar suara petir bergemuruh pelan beserta semilir angin yang cukup kencang. Langit mulai tampak gelap, walaupun jam sebetulnya baru menunjukkan pukul 12.00 siang.

“BAKSO BAKSO !! Tek tek tek tek tek tek ! BAKSO BAKSO ! ENAK ASLI MALANG ! BAKSO !”
“Eh, vhile. Ada bakso tuh, berenti’in dong. Gua mau beli.”
“oh, lu mao?”
“Yo’a, laper gua sist.”
Seorang permpuan berlari kecil menuju luar rumah.
“BANG ! BAKSO, BANG !” panggilnya
“OKE NENG.” Penjual bakso itupun berhenti tepat didepan rumah perempuan itu
Perempuan itu kembali memasuki rumahnya menghampiri kelima temannya yang sedang duduk mengobrol.
“Noh abangnya udah didepan, sapa ajah yang mau beli?”
“Semuanya beli, vhile.”
“Oh, ya udah lu pada pesen sendiri-sendiri ajah gih. Bentar gua ambil mangkok dulu.”
“Siap, bos !”
“Gak pake mangkok abangnya ajah, Vhile?”
“Enggak, pake mangkok sendiri ajah.”
“Okay.”

Perempuan pemilik rumah itu bernama Nhavile. Selain dia ada lima perempuan lain yang mereka semua adalah Aura, Tiffany, Apro, Miechie, dan Callista. Mereka semua sengaja berkumpul untuk merayakan keberhasilan mereka dalam berkompetisi antar sekolah kemarin.

“Fan, lu mau pake sambel gak? Tanya Apro
“Pake lah, Tolong kasihin sambel yang buanyak, pro. Gua lagi pengen pedes.”
“Inget perut. Tar, sakit lagi.”tegur Miechie
“Ra, nih bakso lu.” Panggil Apro
“Thank you.” Balas Aura yang langsung membawa baksonya keteras rumah
“Astaghfirullah al adzim, Nhavile ! Lu gila ya, sambel ama saus lu banyak amat sih ! Tar maag lo kambuh lagi, baru nyaho.”
“Ye’elah, chie. Bakso kagak bakalan manteph kalo gak pedes. Taancapp !” kata Nhavile sambil terus menuangkan sambal ke mangkoknya
“Vhile ! Udah sambelnya jangan banyak-banyak !”
“Iihh, chie. Lu bawel deh.”
“Ckckckckck, itu bakso atau lautan sambel, vhile?” komentar Callista
“Au’ tuh, ta. Bilangin temen lu tuh. Tar, maag nya kambuh lagi, ngadu dah.”
“Et’ dah lu pada tenang ajah napa, perut gua nahan kok. Udah deh jangan pada bawel.”
“Terserah lu dah, vhile.”sahut Miechie
“Iya, neng. Bener kata temennya, pake sambelnya tuh jangan banyak-banyak.” Sahut abang bakso
“Tuh, tukangnya ajah dukung gua. Soalnya dia tahu kalo pake sambel banyak-banyak bisa bikin maag . Ya kan, bang?”
“Bukan. Bukan gitu neng, maksudnya. Maksud saya mah, si eneng jangan banyak-banyak pake sambelnya. Soalnya saya udah keabisan sambel ini, tuh liat tuh, ludes kan sambelnya.”
“Au’ ah bang. Emang udah nasib lu kali.” Ejek Callista
“Yah, si eneng ngeledek.”
“Nih bakso harganya semangkok berapa bang?” tanya Tiffani sambil mengeluarkan selembar uang kertas lima puluh ribuan dari dompetnya
“tujuh ribu, neng.”
“Ajiiibbb !! kita mau dibayarin ama Tiffany.” Seru Nhavile
“Tumben, fan.” Tambah Apro
“Kalo begitu, gua nambah semangkok lagi ya, fan.” Kata Callista
“Yeeee, kata sapa gua mau bayarin lu pada. Orang gua mau bayar bakso gua. Yee.”
“Yaaaaaaahhhhhhhh….” secara serempak
“Lagian lu semua pada ge-er amat sih.”

Mereka pun akhirnya membayar bakso masing. Dan si tukang bakso kembali menjajakan dagangannya ditempat lain.

“Mantaph nih, bakso !”
“Yo’a. Bikin mata melek ya, pro?” jawab Aura
“Waaahh, berarti dari tadi mata lu merem dong, ra?” ledek Apro
“Aaah, sialan lu. Ngeledek ajah bisanya.”
“Apanya yang mantep sih. Gua ajah kurang pedes.” Sahut Nhavile
“Bujug dah ! Gila lu kumat ya ,vhile. Bakso udah gak jelas rupanya gara-gara kebanyakan sambel ama saos ,masih bisa bilang kurang pedes juga. Sinting lu, vhile. Sinting.” Koment Callista
“Bodo’ ! Fan, gua minta sambel lu yak.”
“Ya udah. Tapi, jangan banyak-banyak.”
“Iyee.”
“O iya, vhile. Gua minta air dingin dong.” Kata Callista
“Ambil gih dah, sendiri. Noh ada didalem kulkas.”
“Okay.” Sambil berdiri dan berjalan masuk kedalam rumah
“Eh, elu tuh ya pada. Kalo makan tuh seharusnya kayak Miechie. Tenang nd gak berisik. Liat tuh, dia bersuara ajah kagak.” Sahut Apro sambil menunjuk kearah Miechie yang sedang asyik menikmati baksonya
“Iya doongg, kan kata Bu guru kalo lagi makan itu gak boleh sambil ngomong dan harus dinikmati dengan hikmat, biar tahu bahan-bahannya.” Jawab Miechie
“Nah, itu lo ngomong !” sahut Nhavile
“O iya, Lupa. Gara-gara lu sih, gua jadi keceplosan ngomong kan.”
“Widddiiihh, berarti lo tahu dong bahan-bahan nih bakso. Kan dari tadi lu diem ajah.” Tanya Aura
“Jelasssss. Gua mah udah tahu kalo ini bahan-bahannya adalah… bakso, mie, kuah, and sambel.”
“Yeee, kalo itu mah gua tahu. Terus bumbu-bumbunya?”
“OOOhhh jelasss…”
“Jelas, lu tahu kan chie??” tanya Apro
“Jelassss………. Gua gak tahu.”
GUBRAAAKKKKK !!!
“Terus, lu daritadi diem, ngapain ajah??!” tanya Nhavile
“Yaaa, gua makan. Masa’ gua kumur-kumur. Jangan pada gila dong !”
“Capek gua ngomong ama lu. Gua kira’in mah, lo tahu kali bumbu-bumbunya”
“Lah, kalo soal bumbu mah , Lu langsung tanya’in ajah ketukang baksonya. Kalo gua meneketehe, yang penting enak ajah dah.”
“Au’ah!” sahut Apro
“Ini yang bego sapa sih, Pro?” tanya Nhavile
“Au’ nih. Sapa sih bego??” timpal Miechie
“Barusan yang ngomong, kali.”  Sela Apro sambil memasukkan sebutir bakso kedalam mulutnya
“Wah, vhile dikatain bego ama Apro.” Timpal Miechie lagi
“Lah,kok gua yang bego??”
“Enggak, vhile. Lu taulah yang gua maksud siapa.” Kata Apro sambil melirik kearah Miechie
“Widdiiih, tuh mata jurusnya ampuh bener ya ngelirik ke guanya.” Kata Miechie
“Nah itu lo tau.”

Callista yang sejak tadi didalam rumah untuk mengambil air, kini kembali sambil membawa sebotol air dingin dan gelas ditangannya.
“Et’ dah ya ! Lu pada berisik-berisik banget sih. Suara lu pada kedengeran ampe dalam,tau.” Katanya
“Eh eh, setahu gua nih ya.. Biasanya kalo lagi mendung-mendung begini. Ghost-ghost pada hang out kayak kita juga lho.” Kata Nhavile
“Masa’ sih??” Tanya Aura
“Ya, masa gua bo’ong.”
“Kalo ghost-ghost pada hang out, kira-kira mereka pada beli bakso kayak kita gak, ya?”
“Lu pikir sendiri ajah, chie. Gua sih gak mau ikutan gila kayak lu, ya.” Kata Tiffanny
“Kok gitu sih Tiffany sayang,, aku jadi sedih dengernya.. Hoeeeksss !!! Ihh ihhh ihhh geli gua jadinya.” Ledek Miechie sambil berekspresi konyol
“Miechie teggaa.” Balas Tiffanny
“Ahahahaha, becanda kok.”
“Eh udah udah, nih anak dua pada bawel ajah. Ngomong-ngomong soal ghost, gua pernah tuh berurusan ama tuh makhluk.”
“hah? Beneran, vhile? Gak bokis kan lu?” heran Apro
“Cerita dong cerita. Kayaknya seru nih.” Tambah Aura
“Ah males ah !,, Please dong jangan cerita kaya gituan.” Seru Tiffanny
“Iih gak apa-apa kale. Bisa jadi nih cerita seruuu.”
“Iya ! Udah cerita’in ajah, vhile.”
Dengan menggebu-gebu Apro dan Aura menatap Nhavile
“Ya udah deh, gua tutup kuping ajah.” Kata Tiffanny sambil menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya
“ Gini nih ceritanya.”
“Iiiih sumpah serem serem banget ! Sumpah !!” Miechie berucap dengan ekspresi merasa takut
“Gua belum mulai cerita, chie !”
“Oh, belum ya? Oh ya udah, silahkan lanjutkan.” Kata Miechie sambil tertawa
“Riweh deh lu.” Tambah Callista, Miechie hanya tertawa mendengar keluhannya
“Jadi, begini…………………………”




v   
                                     
Cerita Nhavile………..

Siang hari yang cerah….
“Hadoooohh, panas amat sih nih hari ! Kagak ada adem-ademnya dikit apa ya?! Kalo begini caranya bisa-bisa jadi Nhavile Barbeque nih gua ! Ngadem dulu ajah dah.”

Nhavile menghampiri sebuah pohon yang amat besar dan tua. Kemudian, ia berdiri bersandar dipohon itu.
“Adem juga disini. Mana…, perjalanan kerumah masih jauh lagi. Elah ngapa pake acara panas begini sih!”
Ditengah kekesalannya, ia mengambil sebotol air dari dalam tasnya kemudian meminumnya
“Hah,segerrr ! Lanjutkan perjalanan !”

Dengan tergesa-gesa ia berjalan dan mengambil jalan pintas agar lebih cepat sampai dirumah. Sesampainya dirumah ia sedikit terkejut karena ternyata hari itu saudara-saudaranya yang juga dalah kakak-kakak kandungnya juga tengah berkumpul dirumahnya.
“ASSALAMU’ALAIKUM !”
“Wa’alaikumsalam. Baru pulang, vhile?”
“Iya nih,mbak. Kapan sampe?”
“Tadi jam 11an.”
“Ouh.” Nhavile sibuk melepaskan sepatunya dan lalu menaruhnya disebuah rak sepatu berukuran sedang disampingnya. Tanpa ia sadari, kakak perempuannya sedari tadi terus memperhatikannya.
“Eh, kamu ! kenapa mengikuti adik saya?!” tegur sang kakak
Mendengar teguran itu, Nhavile menatap bingung kakaknya, ia melihat kesana kemari untuk mencari orang yang tengah ditegur oleh kakak perempuannya.
“Mbak, ngomong apa sapa??” tanyanya sembari masih celingak-celinguk
“Jawab !! Kamu kenapa mengikuti adik saya !!?” mendengar bentakan sang kakak itu, Nhavile sedikit melangkah mundur ketakutan.
“Mbak, kenapa sih?”
“Kamu gak ngerasa diikutin apa?”
“Diikutin siapa?… tadi sih emang ngerasa ada yang nyantol-nyantol, tapi ternyata tali layangan yang nyantol. Emang kenapa sih,mbak??”
“Ih, dodol.. bukan tali layangan maksud mbak, tapi makhluk halus !”
Nhavile semakin terkejut mendengar penjelasan sang kakak, dan dengan segera ia berlari kebelakang badan saudaranya itu.
“Percuma dah, mau lari keujung dunia sekalipun, tuh makhluk ngikut terus ama kamu.”
“Ah yang bener lu, mbak… terus gimana dong, bulu roma dah merinding disco neh! jangan nakut-nakutin gitu napa.”
“Yee, dibilangin ngeyel.”
“Ya, terus gimana dong??”
“Udah jangan panik, duduk dulu dah. Mbak tanya-tanya dulu.”
“Oooh, mau wawancara gitu ya, mbak?”
“Au’ah, berisik kamu. Mau ditolongin kagak neh?”
“Eh, iya iya iya.”
Jadilah Nhavile mendengarkan pertanyaan demi pertanyaan kearahnya, walaupun sebenarnya semua pertanyaan itu bukan untuknya.
v   
“Terus, akhirnya gimana tuh?” tanya Apro
“Yaa, akhirnya tuh makhluk mau juga pergi.”
“Lah caranya gimana terus kenapa tuh makhluk ngikutin elu?”
“Tuh makhluk dibaca-baca’in do’a ama mbak gua itu. Terus pas gua tanya, kenapa tuh makhluk ngikutin.. mbak gua bilang, gara-garanya gua nyenggol dia pas istirahat dibawah po’on tadi.”
“Hah?? Serius? Jadi, cuman gara-gara kesenggol doang ampe kayak geto?” tanya Tiffany tak percaya
“Iyeee.”
“Terus terus, gimana lagi ceritanya setelah itu?” Kata Tiffany dengan antusias
“Jiahhhh, perasaan tadi elu kagak mau dengerin neh cerita dah.. tapi ngapa sekarang jadi elu yang semangat benerrrr?” kata Aura
“Biarin aja kenapa, kan lagi seru nih ceritanya.” Balas Tiffany
“Yaa, akhirnya tuh ghost balik keasalnya.”
“Vhile, emangnya saudara lo itu punya kekuatan begituan yak?” tanya Miechie
“Iya, dia punya kekuatan indra keenam gitu.”
“Oh, kekuatan indra keenam toh. Kira’in punya kekuatan power ranger.”
“Hah??”
“Ahahaha, becanda kok. Kekuatan indra keenam begitu pasti turun temurun kan?”
“Iye, kakak gua dapet itu dari kakek gua nd katanya juga sih ya, gua juga bisa ngerasa’in yang begitu-begituan.”
“Tapi, selama ini lu ngerasa’in juga kagak?”
“Yaaa, kadang-kadang sih. Kalo lagi sial yaa gua bisa ngerasa’in.. tapi kalo gak, yaa masa bodo amatan dah.”
“Wuaah, berarti kapan-kapan boleh dong tuh elu didaftarin diacara pemburu hantu.” Sela Callista
“Jadi apanya? Pemburu hantunya?”
“Yaa, bukanlah.. yang lebih baek geto.”
“Apa’an?”
“Jadi tukang yang manggil-manggilin hantunya, biar tuh acara jadi laku…kan lumayan elu bisa dapet honor gede, abis itu traktir kita-kita dah.”
“Gila lu yak, sompret emang lu !”
“Hahahahahahahahahahahaha…”
“Eh ngemeng-ngemeng soal ghost, gua juga punya cerita sendiri lhoooo.” Kata Aura
“Apa’an tuh?? Cerita’in dong cerita’in..” seru Tiffany
“Serem nih kayaknya.” Tambah Miechie
“Sssttt, gini nih ceritanya… waktu itu…”