PART 1
Lagi-lagi kudapati diriku
sedang berdiri diam didepan sebuah pintu berwarna putih. Ditemani dengan beberapa
orang yang sama sekali tidak ku kenal,
Dilihat dari bentuk pintu dihadapanku
ini, dapat ku tebak bahwa saat ini aku sedang berada di rumah sakit. Samping kanan
kiriku, terdapat banyak orang yang tengah duduk di sebuah bangku panjang layaknya
orang-orang yang ingin menjenguk pasien.
Aku menatap ke tiga orang yang
sedari tadi juga terdiam sambil membawa bungkusan-bungkusan plastik putih
berukuran besar, sepertinya plastik itu berisi buah-buahan dan makanan ringan.
Aku bertanya-tanya tentang
siapa mereka dan alasan ku berada disini.
“Gimana? Kita masuk gak?” Tanya
seorang perempuan yang berdiri tepat disebelah kananku
“Ya masuklah, masa’ kita udah
sampe sini gak masuk.” Sahut seorang lelaki yang berdiri disisi kiriku.
“Jadi. deg-degan deh gue,
kira-kira keadaan dia gimana ya?”
“Kita gak akan pernah tahu,
kalo kita gak masuk.” Terdengar jawaban ketus dari seorang perempuan yang berdiri tepat dibelakangku. Semuanya terlihat seumuran denganku.
“Vian, lu kenapa sih?! Daritadi
gue perhati’in diem aja. Lu gak sakit kan?” tanyanya lagi
Aku yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan
ketiga orang ini berdebat, merasa terkejut ketika mendengar perempuan ini
menyebut namaku dengan tepat.
“Emangnya kita kesini mau
ngapain ya?” tanyaku
Mendengar jawabanku, ketiga
orang itu terdiam dan menatapku dengan penuh heran. Aku tahu apa yang kini
sedang mereka pikirkan dan yakin sebentar lagi mereka pasti akan kembali
bertanya padaku.
“Vi, lu lagi bercanda ya? Kalo
iya, jujur ya canda’an lu tuh gak lucu banget. Keadaan lagi gawat gini dan lu
masih bisa bercanda?!” kata perempuan yang berdiri disisi kananku. Ekspresinya jelas
menunjukkan ketidaksukaan terhadap pertanyaanku barusan.
“Tahu nih. Garing banget sih lu
!” Sahut perempuan dibelakangku.
“Gua gak bercanda, gua serius.
Gua bener-bener lupa tujuan kita kesini tuh buat apa…” Kataku berusaha
meyakinkan ketiga orang yang masih terheran-heran ini.
“Hah? Lupa?” Kata lelaki disebelah
kiriku
“Iya. Gue minta maaf banget. Ada
banyak hal yang lagi gua pikirin saat ini….” Kataku lagi
“Hufh ! Gini lho Vian, kita dateng
kerumah sakit ini buat jenguk Niar. Dia lagi dirawat gara-gara jadi korban
keracunan makanan di hotel kemaren.” Akhirnya perempuan yang berdiri
dibelakangku menjawab pertanyaanku.
“Keracunan? Kok bisa?” tanyaku
lagi
“Masa’ lu lupa juga sih soal
kejadian dihotel kemaren?!”
Aku menggelengkan kepalaku
dengan perlahan sebagai jawaban.
“Wah, parah banget sih lu… Masa
’masih muda udah pikun. Kalah bokap gua sama elu !” Komentar lelaki disebelah
kiriku.
Aku tetap terdiam menunggu
penjelasan selanjutnya.
-Bersambung-
Mutiara Oktaviani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar