SORRY…
Bingung . . .
Itulah hal pertama yang aku
rasakan ketika mendapati diriku sedang berdiri disuatu ruangan yang sama sekali
belum aku kunjungi sebelumnya.
Aku menatap sekitar,
berharap menemukan sesuatu yang hidup dan dapat diajak bicara mengenai tempat
ini.
Kosong . . .
Tak
ada makhluk hidup seperti diriku kecuali benda-benda mati seperti sofa, lemari berisikan
gelas mewah dan perabotan mewah lainnya. Namun yang aneh ditempat yang ku
anggap cukup mewah ini, sama sekali tak ada fasilitas penerangan seperti lampu
layaknya rumah-rumah pada umumnya.
Aku mampu melihat apa yang
ada sekitarku karena bantuan dari sinar putih yang masuk dari sebuah jendela
yang berada di sisi kananku. Entah bagaimana, cahaya putih yang berasal dari
luar ini mampu menyinari rumah yang sebesar ini. Kulangkahkan kedua kakiku kearah jendela—yang
membuatku akhirnya tahu bahwa sinar putih yang membantu penerangan dirumah ini
berasal dari bulan berwarna putih yang menggantung dilangit biru tosca.
Aku berbalik dari jendela,
kembali ketempat awal ku berdiri. Dengan seksama aku memandangi segala sesuatu
yang ada didepanku.
WUUUZZZZZZ . . .
Terasa semilir angin
menyentuh kulit-kulit ditubuhku. Tapi ada yang aneh dengan angin ini. Aku dapat
merasakan bahwa angin ini bukanlah angin biasa melainkan ada sesuatu yang ikut
terbawa olehnya. Sesuatu yang menurutku tidak baik.
Perlahan aku mulai melangkah
kedepan. Aku menajamkan tatapanku untuk memandang segala sesuatu yang ada
disekitarku dalam rumah ini. Sengaja aku berusaha mengurangi intensitas suara
yang dapat dihasilkan dari sepatu atau hembusan nafasku agar dapat mendengar
suara sekecil apapun yang mungkin akan muncul.
Tiba-tiba datang sebuah
tekanan firasat yang sangat kuat dalam hatiku yang memberitahu bahwa aku
mengenali rumah mewah ini. Aku kembali terdiam, kembali menatap sekitarku. Tapi
tetap tak ada apapun yang mampu membantuku mengenali tempat ini.
Aku lanjutkan langkahku
keruangan selanjutnya. Disana dapat terdapat sebuah sofa lagi namun kali ini
ada seseorang yang tengah tertidur diatasnya. Aku benar-benar merasa bersyukur
karena akhirnya menemukan sesuatu yang hidup.
Saat aku akan berjalan
kearah sofa itu, kembali hati kecilku memberitahu untuk tidak melanjutkan langkah
ke sosok yang tengah tertidur itu.
#To be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar