Jumat, 01 November 2013

SORRY... (Part 1)

SORRY…
 Bingung . . .

Itulah hal pertama yang aku rasakan ketika mendapati diriku sedang berdiri disuatu ruangan yang sama sekali belum aku kunjungi sebelumnya.

Aku menatap sekitar, berharap menemukan sesuatu yang hidup dan dapat diajak bicara mengenai tempat ini.

Kosong . . .

Tak ada makhluk hidup seperti diriku kecuali benda-benda mati seperti sofa, lemari berisikan gelas mewah dan perabotan mewah lainnya. Namun yang aneh ditempat yang ku anggap cukup mewah ini, sama sekali tak ada fasilitas penerangan seperti lampu layaknya rumah-rumah pada umumnya.

Aku mampu melihat apa yang ada sekitarku karena bantuan dari sinar putih yang masuk dari sebuah jendela yang berada di sisi kananku. Entah bagaimana, cahaya putih yang berasal dari luar ini mampu menyinari rumah yang sebesar ini.  Kulangkahkan kedua kakiku kearah jendela—yang membuatku akhirnya tahu bahwa sinar putih yang membantu penerangan dirumah ini berasal dari bulan berwarna putih yang menggantung dilangit biru tosca.

Aku berbalik dari jendela, kembali ketempat awal ku berdiri. Dengan seksama aku memandangi segala sesuatu yang ada didepanku.

WUUUZZZZZZ . . .

Terasa semilir angin menyentuh kulit-kulit ditubuhku. Tapi ada yang aneh dengan angin ini. Aku dapat merasakan bahwa angin ini bukanlah angin biasa melainkan ada sesuatu yang ikut terbawa olehnya. Sesuatu yang menurutku tidak baik.

Perlahan aku mulai melangkah kedepan. Aku menajamkan tatapanku untuk memandang segala sesuatu yang ada disekitarku dalam rumah ini. Sengaja aku berusaha mengurangi intensitas suara yang dapat dihasilkan dari sepatu atau hembusan nafasku agar dapat mendengar suara sekecil apapun yang mungkin akan muncul.

Tiba-tiba datang sebuah tekanan firasat yang sangat kuat dalam hatiku yang memberitahu bahwa aku mengenali rumah mewah ini. Aku kembali terdiam, kembali menatap sekitarku. Tapi tetap tak ada apapun yang mampu membantuku mengenali tempat ini.

Aku lanjutkan langkahku keruangan selanjutnya. Disana dapat terdapat sebuah sofa lagi namun kali ini ada seseorang yang tengah tertidur diatasnya. Aku benar-benar merasa bersyukur karena akhirnya menemukan sesuatu yang hidup.


Saat aku akan berjalan kearah sofa itu, kembali hati kecilku memberitahu untuk tidak melanjutkan langkah ke sosok yang tengah tertidur itu. 

#To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar