Jumat, 01 November 2013

SORRY. . . (Part 5)

“kenapa tidak boleh?”
“ini daerah terlarang, jika pemilik tahu kau menginjakkan kaki disini, kau pasti akan kena hukuman yang berat.”

Apa? Daerah terlarang? Pemilik? Kena hukuman berat jika datang kesini? Apa maksudnya?

Aku tambah bingung dengan keadaan yang tengah ku alami ditambah dengan adanya kemunculan wanita dihadapanku ini. Dan nampaknya wanita yang sedang berdiri dihadapanku menangkap ekspresi kebingunganku.

“kita harus kembali kebawah, sebelum sang pemilik tahu kalau kita menginjakkan kaki didaerahnya.”
“apa? Kembali kebawah? Maaf, aku tidak mau. Disana terlalu banyak hal aneh.”

Wanita itu terdiam bingung dengan penolakanku.

“aku baru saja bertemu dengan pocong, dan tidak hanya satu melainkan lima ! dan sekarang kau memintaku untuk turun?? Tidak, terima kasih. Aku tidak mau.”

“tapi, keadaan akan jauh lebih buruk jika kau memasuki area ini…”
“aku tak peduli… kalau begitu kenapa tidak kau saja yang kembali ketempat gelap disana, untuk apa kau masih disini?!” aku melangkah maju—masuk kedalam lorong panjang disisi kananku.

“tunggu, aku tak bisa membiarkanmu masuk…!”
“terserah, kau mau bilang apapun untuk melarangku aku akan tetap disini. Aku tak mau kelantai sarang setan itu.”

Aku terus melangkah kedepan tak menghiraukan perkataan-perkataan dari wanita yang masih saja mengikutiku dibelakang.

Hingga aku berhenti di suatu pintu kamar berwarna cokelat. Namun tampaknya pintu ini dikunci dari dalam karena pintu kamar terlihat tertutup dengan sangat rapat.

“ruangan ini adalah ruangan sang pemilik rumah mewah ini. Hei aku pikir kita harus tetap pergi dari sini… jika tiba-tiba sang pemilik keluar lalu melihat kita, pasti dia akan sangat marah.” Wanita itu berbisik memberitahuku.

“aku tidak peduli apa yang akan terjadi jika dia melihatku…kalau kau ingin turun, turunlah sendiri.” Jawabku


Aku berbalik dari kamar yang katanya adalah tempat tinggal sang pemilik ke kamar disisi yang lain. Aku memegang gagang pintunya lalu menekannya dan . . .

#To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar