Saat aku akan berjalan
kearah sofa itu, kembali hati kecilku memberitahu untuk tidak melanjutlan langkah
ke sosok yang tengah tertidur itu.
Lagi-lagi aku merasakan hal
yang aneh. Bulu kudukku berdiri, dan aku tak berani menatap kebelakang ataupun
kedepan. Aku tahu ada sosok tak terlihat yang kini tengah mengawasiku entah di
mana tepatnya.
Aku hanya berani menatap
kebawah dan aku tahu diruangan ini terdapat banyak kamar. Namun sayangnya tak
ada satupun dari kamar-kamar ini yang pintunya terbuka. Sedangkan dihadapanku
terdapat anak tangga menuju lantai dua. Lantai tersebut berbeda dengan lantai
dasar yang aku injak ini. Disana terdapat penerangan yang sangat jelas.
Nampaknya diatas sana adalah satu-satunya tempat yang dipasangi lampu. Namun ku urungkan niat untuk menaikinya dan memilih berjalan menuju salah satu kamar
yang terletak disisi kanan tempatku berdiri. Aku menekan gagang pintunya dan .
. . terbuka, aku pun segera masuk dan menutupnya kembali.
Dengan penerangan yang tak
terlalu jelas, kedua mataku menangkap adanya lima wanita tengah berkumpul
diatas tempat tidur--tujuh langkah dari tempatku terdiam.
Mereka menatapku dengan ekspresi
terkejut luar biasa. Namun ekspresi itu dengan cepat berubah menjadi ekpresi
penuh ketakutan luar biasa yang tergambar jelas dari wajah mereka.
Kira-kira dua puluh detik
aku dan kelima wanita itu saling menatap tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Hingga tiba-tiba wanita-wanita tersebut turun dari tempat tidurnya dan berlari
kearahku. Mereka dengan ribut seperti mengatakan sesuatu tapi aku tak mampu
mendengar apapun yang mereka katakan.
Kemudian mereka membuka
pintu kamar, tak mau ditinggal sendiri aku pun mengikuti mereka dari belakang.
Dengan terburu-buru mereka melangkah seperti ingin meninggalkanku. Aku tahu
tujuan mereka oleh karena itu aku pun juga menyesuaikan langkahku agar tak
tertinggal.
Tapi . . .
Karena kondisi penerangan
yang sangat buruk membuatku sulit untuk mengikuti kelima wanita yang sedang
berusaha menghindariku ini. Dan . . . akhirnya aku terpisah. Aku tak lagi dapat
melihat kemana kelima wanita itu pergi.
#To be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar