Minggu, 27 Oktober 2013

MY CREEPY GAJE DREAM PART 10-AN

“gua tahu tapi apapun penjelasan lu, gua tetep aja takut sama yang namanya makhlus halus.”

“maaf, ibu memotong pembicaraan kalian.” Ibu paruh baya itu melangkah kearah kami.
“sebenarnya ada cara yang diyakini sesepuh kami agar bisa melewati jembatan dengan selamat, dan memang pernah ada beberapa orang yang selamat.” Lanjut ibu itu.
“benarkah, bu? Bagaimana caranya?”
“yang pasti ketika ingin melewati jembatan itu jangan sendirian sebisa mungkin bersama-sama orang lain. Selama perjalanan jangan lupa untuk terus berdo’a meminta perlindungan sama Tuhan kalian dan mengobrollah satu sama lain. Biasanya makhlus halus yang levelnya rendah tidak suka keramaian dan memilih menghindar.”
“hanya itu?” tanya ku
“belum. Selama perjalanan jangan sekali-kali menengok ke kanan dan kiri apalagi belakang, tetap fokus memandang kedepan kalau kalian tidak ingin melihat penampakan.’
“lalu ada lagi?”
“selama perjalanan, usahakan jangan sampai terpisah satu sama lain sampai diujung jembatan.”
“kalau terpisah?” tanyaku
“bersiaplah  menghilang seperti korban lainnya.”

Aku bergidik ngeri dan terasa bahwa semua bulu kudukku telah berdiri yang kemudian menyebabkan rasa gatal tak terkira.
“gimana, Chie? Mau tetep nekat?” tanya Dian berbisik ditelinga kananku.
“kita gak bisa lari lebih jauh lagi. Bisa-bisa kita malah ketangkep karena sudah terlalu lelah berlari.” Bisikku.

Aku melihat ada raut kekecawaan diwajahnya, namun aku tak peduli, aku ingin agar kami segera pergi dari kampung ini. Secepatnya !
“kalian sudah memutuskan?” tanya ibu paruh baya tersebut.
“Ya. kami akan tetap melewatinya.” Ujarku
“sepertinya kalian memang sangat terburu-buru,. Jika memang begitu, ayo kita ke jembatan.”
“ibu akan mengantar kami?”

“tidak… tentu saja tidak. Ibu hanya akan mengantar kalian dan mencarikan partner perjalanan kalian sebanyak-banyaknya agar bisa sampai tujuan dengan selamat.”

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar