Ditambah
aura jahat yang semakin lama dapat aku rasakan membebani pundakku. Namun aku
tetap foKus pada empat pekerjaan ku yaitu :
- - Menggenggam tangan Dian
- - Menggenggam baju
belakang pria didepanku
- - Menatap kedepan, dan
- - Terus berdo’a
Lalu
ditengah kefokusan terhadap tugasku, entah datang darimana, kabut tebal
menghantam kami dan ada perasaan ngilu pada kedua tanganku. Nampaknya
makhluk-makhluk ini memulai aksinya untuk memisahkan kami. Aku mempererat
genggamanku pada sahabatku dan baju pria didepanku, namun aku tak dapat melihat
dengan jelas dengan apa yang ada didepanku karena kabut yang sangat tebal dan
berat.
Kami terus
berjalan, menghantam kumpulan kabut tebal.
Sungguh
aneh ketika kadang aku melihat ada kabut hitam pekat lalu tertutupi lagi dengan
kabut putih pekat seperti susu cair hanya saja kabut ini lebih puti seperti
kapas.
“KYYYYAAAAARRRRRRRRRRRRRRGGHHHHHHHHHH
!!!”
Terdengar
lengkingan yang sangat panjang dari seorang wanita didepanku. Apa telah terjadi
sesuatu yang buruk didepan? Tapi aku masih bisa merasakan pakaian yang aku
genggam merangsek maju kedepan.
“KYAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRGGGGHHHHHHHHH
!!!!”
Lengkingan
wanita kembali terdengar, dan ini lebih keras. Lalu terasa ada yang mencoba
melepaskan genggaman tanganku dari pakaian pria didepan yang masih memandu perjalanan.
Aku berusaha agar jangan sampai terlepas, tapi aku merasa tanganku dipukuli
oleh sesuatu yang berat. Sakit. Sangat menyakitkan.
“AAAARGGGHHHHHH
!!!”
Kali ini
kudengar asal suara bukanlah lengkingan seorang wanita melainkan teriakan
seorang pria. Baju yang aku genggam terasa ditarik secara paksa, sedangkan
tanganku masih saja dipukuli oleh sesuatu yang belum jelas.
Tak tahan
tanganku menahan rasa sakit yang amat teramat ditambah lagi pria yang memandu
perjalanan terus saja ditarik oleh sesuatu secara paksa, membuatku terlepas
darinya. Tak ada lagi baju yang aku rasakan. Namun aku masih bisa merasakan
tangan Dian belum terlepas dariku.
“Dian, lo
masih disamping gua kan?!”
“iya.”
Jawabnya lemah
“bertahan
Di bertahan. Kita bakal keluar dari sini.”
Tak ada
jawaban darinya.
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar