Minggu, 27 Oktober 2013

MY CREEPY GAJE DREAM PART 3-AN

Dannnn keanehan kembali terjadi, dalam itungan detik dan seirama dengan pelarian kami, langit yang semula masih sore perlahan berubah jadi gelap seperti malam. Benar-benar situasi yang aneh dan lebih aneh lagi…..

Kenapa harus aku dan Dian yang mengalami ini?!!!!

Tak kami hiraukan perubahan suasana ini, dan tetap meneruskan langkah seribu menuju ujung jalan setapak ini.

Dan ku ucapkan syukur, akhirnya kami berhasil mencapai ujung jalan dan tepat seperti perkiraan Dian., aku melihat ada banyak rumah-rumah kecil, dengan pintu rumah yang terbuka dan terlihat cahaya lampu dari dalamnya.

Tapi kenapa tak ada seorang pun yang berkeliaran disini, apa mereka semua didalam rumah.
“coba rumah yang ini, Chie…”  ajak Dian kedalam satu rumah dengan dindingnya yang berwarna putih.

Aku tetap mengikutinya dibelakang. Berulang kali kami memberi salam dan memanggil sang tuan rumah namun tak ada satupun yang keluar dari dalam. 

Putus asa, kami mencoba rumah-rumah lainnya…

Kecewa…. Tak ada satupun orang yang keluar dari rumah. Apa ini termasuk aneh??? Ya, untukku.

“gimana nih, Di?? Gak ada satupun orang yang keluar, disini juga sepi banget lagi, mirip kota mati.”
“apa kita nyelonong aja kedalam, kali aja emang penghuninya lagi pada sibuk semua, jadi gak denger salam kita.”
“iya deh yuk…”

Akhirnya kami memaksakkan diri masuk kesalah satu rumah meskipun belum mendapat izin dari pemiliknya. Perlahan-lahan kami melangkah melewati ruang tamunya, kosong, tak ada siapapun disana. Tapi samar-samar aku mendengar suara-suara seperti bola yang ditayangkan oleh televisi.
“Di, lu denger suara-suara gak?? Kayak tivi gitu?”

Dian mengangguk membenarkan pernyataanku. Kami melanjutkan langkah kami keruangan berikutnya… dan benar terlihat sebuah televisi sedang menyala menayangkan siaran bola secara langsung.  Tak hanya itu, aku pun melihat sofa merah panjang disisi kiri tepat di sisi kami masuk. Terlihat seorang pria paruh baya tengah tertidur lelap.

Aku dan Dian saling menatap.


“bangunin gak?” bisikku

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar