Minggu, 27 Oktober 2013

MY CREEPY GAJE DREAM PART 13-AN

Kabut semakin tebal diikuti oleh angin kencang menghantam tempat kami berdiri. Rasanya seperti diserang oleh sesuatu yang tak terlihat. Ketiga orang paruh baya itu sudah tak terlihat lagi dan tak terdengar lagu suaranya. Perasaanku mengatakan telah terjadi sesuatu yang burukpada mereka.

Aku terus berpikir apa yang harus kami lakukan. Maju atau kembali. Kami tidak tahu apa yang ada didepan kami. Aku terus berdo’a meminta perindungan ALLAH SWT.  Hantaman angin terus menghantam wajahku dan tak sengaja aku menengok kebagian sisi kanan.

Astaga, aku melihat ada seorang wanita tertunduk lesu terikat disebuah ruangan yang terbuat dari bambu dan lebih mirip kandang kambing.

Tak ingin melihat pemandangan mengerikan lainnya, aku menarik tangan Dian dengan sekuat-kuatnya. Mundur kebelakang. Aku menutup mataku sambil terus berdo’a.

Berlari, berlari, berlari, dan terus berlari…

Hingga…………………………………………………………………………..

Alhamdulillah, aku berhasil mencapai ujung jembatan tempat awal kami berkumpul tadi. kulihat disana masih berdiri ibu paruh baya yang membantu kami. Aku sangat senang melihatnya lagi.

Aku menatap Dian yang terlihat sangat ketakutan.
“Dian, lo gak apa-apa kan?”
“gua gak mau lewat situ lagi !!! gua gak mau !!!” dengan nada shock luar biasa.
“enggak, kita gak akan lewat situ lagi. Gua janji. Sorry !”
“syukurlah kalian bisa selamat. Ibu melihat ada kekacuan didalam sana.”
“sangat kacau, bu.”
“tiga orang lagi kemana?”
“saya gak tahu bu. Bu, tolong tunjukkin jalan yang lain. jalan alternative lain.”
“Ya baiklah, lewat sini.” Ibu paruh baya itu kembali menunjukkan sebuah jalan kecil kepada kami.
“terima kasih banyak bu.”
“ya sama-sama. Hati-hati. Ikuti saja jalanannya. Hanya ada satu jalan.”

Aku dan Dian kembali melangkah menyusuri jalan kecil yang ditunjukkan oleh sang wanita paruh baya itu.
“jalannya serem amat ya, Chie. Apa cuma perasaan gua doang?” tanya Dian dengan nada suara agak gemetar.

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar