Minggu, 27 Oktober 2013

MY CREEPY GAJE DREAM PART 5-AN

Aku menekan tombol-tombol, belum selesai tiba-tiba aku mendengar suara dari beberapa pria disamping rumah ini. Aku menengok sekilas, dan terlihat pria-pria paruh baya yang mengenakan pakaian seragam satpam. Aaarrghh, sial kenapa mesti sekarang? kenapa gak dari tadi sih?!! Pikirku. Tampaknya Dian juga mengetahui hal ini dan belum sempat juga menelpon orangtuanya. Ia menyuruhku masuk kembali kedalam rumah.
“gimana? Terusin?” tanyaku dengan berbisik
“gak tahu. Apa kita taroh lagi ajah, terus tanya sama satpam didepan.” Menjawab dengan berbisik-bisik juga.
“tar kita dicurigain gak, abis masuk sini?”
“dari pada kayak gini, kayak maling.”
“HEEEEII!! SIAPA KALIAN? NGAPAIN KALIAN DIRUMAH SAYA !!!”

Sontak kami berdua terkaget-kaget mendengar hentakan keras itu… ternyata pria paruh baya yang sedaritadi tertidur disofa itu kini telah bangun dan berdiri tepat dibelakang kami dengan ekpresi wajah penuh curiga.
“pak jangan salah paham dulu pak, kami gak bermaksud jahat.. kami hanya mau menanyakan jalan didesa ini tapi bapak…..” aku berusaha menjelaskan.
“LHO, KENAPA KALIAN BERDUA MEMEGANG HANPHONE SAYA?!!!! KALIAN MALING YA!! PEREMPUAN TAPI MALING !” pria paruh baya itu memotong penjelasanku yang belum selesai.
“bukan begitu pak… bapak salah paham, kami sedang tersesat dan kami berusaha bertanya sama bapak tapi bapak sedang tertidur jadi satu-satunya jalan adalah mencoba menghubungi keluarga kami, tapi hendphone kami lowbat jadi kami pikir bisa meminjam sementara…..”
“APA?!! TERSESAT? PINJAM HANPHONE TANPA IZIN?!! HOOO JADI INI MODUS KEJAHATAN BARU YAAA….”
“pak tolong jangan salah paham, kami akan mengembalikannya kok pak. Kami belum sempat ngapa-ngapain. Sungguh !!!”
“YA IYALAH BELUM SEMPAT NGAPA-NGAPAIN, WONG KEPERGOK KOK…!!!” “MALING! MALING! MALING! MALING!” tiba-tiba pria paruh baya itu berteriak seolah kami benar-benar dianggapnya maling tanpa mendengar penjelasan ku terlebih dahulu.


Sepertinya menjelaskan segalanya pada pria ini tak akan menghasilkan apapun, justru hanya membuat kami menunggu untuk ditangkap aparat keamanan yang mengobrol disamping rumah tadi. Tanpa basa-basi lagi aku menarik lengan Dian menuju pintu keluar. Pria paruh baya itu mengikuti langkah kami sambil terus berteriak “MALING !”

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar