Minggu, 27 Oktober 2013

MY CREEPY GAJE DREAM PART 18-AN

“tau, lewat gang kecil yang ada diantara dua rumah itu…”
“emm, sebenarnya aku sudah kesana dan bertemu seorang pria yang agak … menyeramkan… dia mengatakan padaku, jika ingin lewat sana harus membayar sejumlah uang, sedangkan kami sudah kehilangan tas-tas kami.”
“malang sekali kalian, tenang saja aku tahu jalan yang lain kok. Tapi sebaiknya kalian melanjutkan perjalanan esok hari saja.”
“tapi… kami tak tahu tepat untuk beristirahat.”
“kalian bisa sementara beristirahat dirumah ku kok…”
“benarkah? Tapi, apakah kami tidak akan mengganggu penghuni rumah yang lain.”
“ah, tenang saja aku tinggal dirumah sendirian saja kok dan aku tidak merasa terganggu. Entahlah… aku hanya merasa kalian ini adalah wanita baik-baik…” ujar  pria itu dengan ramah.
“terima kasih, sudah percaya dan menolong kami.” Ucapku dan Dian
“tidak apa-apa, kita sesama manusia kan memang harus menolong. Masa’ kalah sama binatang yang nolong segolongannya dalam kelompok.”
Aku dan Dian tersenyum lega mendengar kata-kata yang menenangkan itu lagi.
“ayo, kalian masuklah… hari sudah mulai gelap…. Oh iya ngomong-ngomong nama kalian siapa?”
“namaku Miechie, ini Dian, sahabatku.”
“aku, Dian..”
“Hoo, Michie dan Dian… kenalkan aku Rafael.”

Kami bertiga melangkah masuk kedalam rumah. Terasa aura didalam rumah ini terasa hangat tapi tidak panas. Benar-benar membuat nyaman. Mungkin karena pemiliknya yang memiliki sifat ramah ini.
“anggap saja rumah sendiri, jangan sungkan-sungkan. Sekarang kita sudah seperti saudara.”
“terima kasih.” Ucapku dan Dian berbarengan
“nah ayo kutunjukkan kamar kalian.”

Kami menaiki anak tangga menuju lantai dua dan menyusuri teras atas. Kemudian  berhenti tepat didepan sebuah pintu.


“nah ini kamar kalian. Tidak keberatan kan kalo kalian berbagi kamar. Karena aku hanya punya dua kamar. Biasanya ruangan ini hanya kugunakan untuk menyetrika, dan menyimpan pakaian dilemari dalam.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar