Minggu, 27 Oktober 2013

MY CREEPY GAJE DREAM_PART 20-AN

Aku dan Dian kembali tersenyum mendengar kata-katanya.

Kami membagi tugas. Rafael memotong kangkung, cabai, bawang putih dan bawang merah. Dian menggoreng telur dan tempe, sedangkan aku kebagian meracik bergedel tahu.

Bertiga kami menghabiskan waktu hampir satu jam. Dan makanan pun siap dihidangkan. Kami menata makanan-makanan yang terlihat lezat itu diatas piring-piring putih dan membawanya ke meja makan yang jaraknya dekat dengan dapur.
“ayo kita, makan !!!!!” ujar Rafael.
“heee, cuci tangan duluu..” seru Dian.
“oh iya. Ahh rasanya benar-benar ada yang memperhatikanku.” Ucap Rafael lagi.
Setelah mencuci tangan , kami kembali duduk ke meja makan.

Tapi ada perasaan aneh dalam diriku ketika akan menyantap makanan-makanan lezat ini.

Rasanya seperti ada yang menarik-narik ragaku untuk keluar dari badan.
Aku terdiam sebentar, berusaha menguasai keadaanku. Nampaknya Rafael dan Dian tak meyadari keanehan yang terjadi padaku ini.
Pandanganku terkadang kabur lalu kembali jelas.
“ayo makan, Chie..” kata Rafael
“iya kak..” kau membalik piring kosong yang ada dihadapanku. Menunggu giliran untuk mengambil nasi dan lauk.

Tapi perasaan aneh itu datang lagi dan…. Terasa lebih kuat dari sebelumnya.
Aku mulai kesulitan bernafas, ragaku seperti sedang dipermainkan antara akan ditarik atau dimasukkan kembali. Pandanganku semakin tak terkendali, kabur terkadang berubah putih.

Lima detik kemudian, tiba-tiba semua pemandangan didepanku lenyap… berubah warna menjadi putih bersih. Aku seperti tersedot kedalam sebuah pusaran angin… terasa sangat sejuk…. Aku tidak tahu apa yang tengah terjadi padaku, mungkinkah ini yang namanya kematian??
Tiba-tiba pemandangan yang semula putih berganti hitam pekat… 

Gelap !

Hampa ………………………………………………………………………………………………………

Kedua mataku kembali terbuka, terpancar sinar lampu menyilaukan dari atas kepalaku. Ku perhatikan sekelilingku dengan seksama… kasur yang kutiduri, lemari pakaian yang biasa kugunakan untuk menyimpan baju, meja belajar, radio….

Ternyata aku berada dalam kamar ku sendiri. Aku masih bernafas. Dan tiba-tiba pintu kamar dibuka.
“Shalat shubuh, Chie !!!”  panggil seorang paruh baya nan cantik yang ternyata adalah ibuku.

Alhamdulillah, semua kejadian ini hanya mimpi.
Aku beranjak dari kasur dan berdiri menatap semuanya. Ya ini rumahku, keadaannya sama persis. Ternyata kejadian yang selama ini aku lalui hanya sebuah mimpi.

Aku segera kekamar mandi, mengambil wudhu lalu shalat Subuh.
Seselesainya shalat, pikiran ku kembali kepada mimpiku.
“lalu bagaimana dengan Dian yang ada dalam mimpiku? Berarti dia sendirian? Atau ada aku yang lain disana??” pikirku.

Yaaaahh, entahlah… lagipula itu semua mimpi…. Bunga tidur manusia yang berasal dari khayalan alam bawah sadar.

-tamat-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar