“kita
coba lewatin jalan setapak ini dulu, yuk chie. Kali aja diujung jalan ada orang
yang bisa kita tanyain.” Ajak Dian, aku mengangguk, mengikuti langkahnya.
5
menit-------- 10 menit—---- dan hampir 15 menit kami berjalan namun belum juga
menemukan seorang pun untuk ditanya.
“Di,
kenapa dari tadi gak ada orang yang lewat ya? Kita jalan udah lumayan jauh lho
dari tempat awal tadi.” kataku
“iya,
ya.. gua juga gak tau, chie. Udah coba aja kita terus jalan.”
“Di, kenapa
kita gak pake handphone aja buat ngubungin nyokap apa bokap ? mungkin aja
mereka pernah tau tempat ini.”
“oh iya
bener juga.”
Segera
aku dan Dian merogoh handphone dari dalam kantung celana.
Lalu-- keanehan
kembali terjadi padaku..
Handphone
yang baterainya semula penuh tiba-tiba mati seperti lowbat. Berulang kali aku
menyalakannya, namun saat itu juga ada peringatan bahwa baterai terlalu low
untuk diaktifkan. Ini sangat aneh, padahal aku sudah men-chargernya semalaman
suntuk dan aku yakin baterainya masih penuh, karena sebelum keluar instansi aku
sempat men-cek-nya kembali.
“Hp gua
lowbat, Di. Telpon pake hp lo aja deh, masih bisa kan?”
“Hp gua
juga mati, Chie. Aneh deh, perasaan baterai masih tiga… biasanya masih bisa
tahan sampe besok lho.,,”
“Tuh, kan bener situasinya jadi aneh. Astaga,
sebenarnya ada apa'an sih ni???” pikirku.
“Kita
coba laluin jalan ini dulu deh, Chie. Kayaknya masih panjang, mungkin aja
diujung jalan ada rumah penduduk.”
“ya udah
deh yuk.”
Kami
melanjutkan langkah kami menyusuri jalan setapak yang terkesan misterius ini.
Benar-benar tak ada apapun disekeliling kami selain rumput-rumput dan ilalang
di kiri dan kanan kami. Aku jadi teringat lagu “naik-naik kepuncak gunung”.
Hanya saja dilagu itu tak ada rumput ataupun ilalang melainkan pohon cemara.
Setelah
lama menyusuri jalan setapak ini, akhirnya terlihat juga ujungnya dan terlihat
samar-samar seperti bangunan dari sebuah rumah.
“Chie,
ada rumah tuh !” seru Dian
Kami
berlari, agar segera dapat mencapai bangunan yang kami lihat itu.
-bersambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar