Minggu, 27 Oktober 2013

MY CREEPY GAJE DREAM PART 2-AN

“kita coba lewatin jalan setapak ini dulu, yuk chie. Kali aja diujung jalan ada orang yang bisa kita tanyain.” Ajak Dian, aku mengangguk, mengikuti langkahnya.

5 menit-------- 10 menit—---- dan hampir 15 menit kami berjalan namun belum juga menemukan seorang pun untuk ditanya.

“Di, kenapa dari tadi gak ada orang yang lewat ya? Kita jalan udah lumayan jauh lho dari tempat awal tadi.” kataku
“iya, ya.. gua juga gak tau, chie. Udah coba aja kita terus jalan.”
“Di, kenapa kita gak pake handphone aja buat ngubungin nyokap apa bokap ? mungkin aja mereka pernah tau tempat ini.”
“oh iya bener juga.”

Segera aku dan Dian merogoh handphone dari dalam kantung celana.

Lalu-- keanehan kembali terjadi padaku..

Handphone yang baterainya semula penuh tiba-tiba mati seperti lowbat. Berulang kali aku menyalakannya, namun saat itu juga ada peringatan bahwa baterai terlalu low untuk diaktifkan. Ini sangat aneh, padahal aku sudah men-chargernya semalaman suntuk dan aku yakin baterainya masih penuh, karena sebelum keluar instansi aku sempat men-cek-nya kembali.
“Hp gua lowbat, Di. Telpon pake hp lo aja deh, masih bisa kan?”
“Hp gua juga mati, Chie. Aneh deh, perasaan baterai masih tiga… biasanya masih bisa tahan sampe besok lho.,,”
“Tuh,  kan bener situasinya jadi aneh. Astaga, sebenarnya ada apa'an sih ni???” pikirku.
“Kita coba laluin jalan ini dulu deh, Chie. Kayaknya masih panjang, mungkin aja diujung jalan ada rumah penduduk.”
“ya udah deh yuk.”

Kami melanjutkan langkah kami menyusuri jalan setapak yang terkesan misterius ini. Benar-benar tak ada apapun disekeliling kami selain rumput-rumput dan ilalang di kiri dan kanan kami. Aku jadi teringat lagu “naik-naik kepuncak gunung”. Hanya saja dilagu itu tak ada rumput ataupun ilalang melainkan pohon cemara.

Setelah lama menyusuri jalan setapak ini, akhirnya terlihat juga ujungnya dan terlihat samar-samar seperti bangunan dari sebuah rumah.
“Chie, ada rumah tuh !” seru Dian


Kami berlari, agar segera dapat mencapai bangunan yang kami lihat itu. 

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar